Ahh sudahlah,
Semakin larut semakin pula aku merindunya.
Yang entah siapa yang tahu rindunya milik siapa.
Tapi rinduku tetap miliknya.
Dan inilah yang terjadi, persis seperti yang mereka katakan.
"Lepaskan saja, jangan dilawan jangan ditahan. Maka dia akan melunak dengan sendirinya"
Maka kucoba membiarkan apa maunya rindu ini.
Dan semakin lama rindu itu semakin terbiasa mengalir apa adanya.
Tanpa banyak menuntut, hanya sedikit stalking dan semua beres.
Ahh cinta memang rumit...
*detik-detik sebelum berakhirnya tanggal 17 agustus 2016. Dan aku belum juga memerdekakan perasaanku. Konyol!
My Twenty Seven place ^_^
Rabu, 17 Agustus 2016
Terbiasa?
Jumat, 29 Juli 2016
Sudut Pandang 1.2
Ahhh, sudahlah!
Aku rasa aku sudah terlalu berlebihan membangun imajinasi atas dirinya.
Lihatlah, dia bahkan tidak mengentahui hal hal kecil mengenai dirimu yang sekarang.
Atas dasar apa kau berfikir dia masih menyayangi laiknya dahulu?
Kau hanya terjebak ilusi dan harapanmu.
Iya, begitulah seharusnya bila engkau sedang jatuh cinta.
Ada baiknya hal hal menyakitkan seperti ini menamparmu.
Biar kau sadar!!!
Rabu, 25 Mei 2016
Morning Glory
Selamat pagi, kamis 26 Mei 2016
Hari ini adalah H-1 seminar hasil penelitian dan kompre.
Bicara soal seminar hasil, jadi teringat sesuatu. Sempat dibilang penipu gara-gara seminar hasil ini sama seseorang yang cukup penting -_- tapi yaa, its okey, itu terserah dia mau bilang apa.
Dia adalah orang yang paling bisa dan selalu dan entah sampai kapan dan kenyataannya saat ini masih membuat saya galau. Namun kenyataan lainnya, dia memiliki seseorang yang sedang dicintainya walaupun statusnya single, tapi tidak dengan status hatinya. Hatinya sudah sold out -_-
Dan bodohnya lagi, saya dengan sengaja mencari cari penyakit dengan mulai stalkingin dia lagi di facebook dan bbm messanger. Dan penyakit ini semakin parah dikala dia update status tentang someone yang udah bikin hatinya sold out. Omg! Bisa kebayang nggak gimana resahnya perasaan menetap saya ini, dikala saya butuh penyemangat buat jadi amunisi melawan penyakit lainnya yang bernama "skripsi".
Tapi saya tidak sedih :) anggap saja ini bagian dari alur kehidupan luar biasa seorang Foppy Inten Furwandari. Mau sesedih dan segembira apapun itu, toh masih tetap kisah saya bukan kidah orang lain.
-the end-
Jumat, 20 Mei 2016
Sudut Pandang 1.0
Selamat pagi 😊
Sebelumnya mari kita ucapkan terima kasih karena masih diberi nafas oleh yang maha pencipta.
Semoga hari ini berkah, aminn allahumah amin 😌
Pagi ini didalam sujud subuh, tiba-tiba terlintas sebuah pikiran yang membuat saya ingin menulisnya agar kelak bisa selalu sayang ingat.
Ini tentang sudut pandang kita sebagai pelaku dan korban.
Selama ini kita pasti hanya berfikir kenapa kita selalu saja disakiti, dibodohi, dan diperlakukan layaknya korban.
Merasa bahwa kita paling dijahatin diseluruh alam semesta sama si pelaku.
Namun, coba kita alihkan sudut pandang kita menjadi sudut pandang sebagai pelaku. Fikirkan, kenapa pelaku melakukan itu. Semua tindakan berawal dari sebuah alasan. Bisa jadi, pelaku berbuat seperti itu karena kita yang memberi kesempatan.
Dengan kata lain kita adalah alasan mengapa dia menjadi seperti itu. So, jangan terlalu menyalahkan pelaku untuk mendamaikan hatimu. Bisa jadi kamu adalah penyebab dan alasan. Jadi salahkan dirimu dulu sebelum menyalahkan pelaku.
Jumat, 08 Agustus 2014
story of my life part 3
Sabtu, 02 Agustus 2014
Story Of My Life part 2
Entah apa yg kau lakukan untuk menyikapi situasi ini, yang jelas. Aku sekarang mandiri, aku mampu menahan setiap rasa sakit darimu. Bahkan aku menikmatinya. Terima kasih. Untukmu yang menjadi pacar pertamaku dan mantan pertamaku :)
Story of life part 1
Hatiku terasa terpanggil untuk menghiburnya, aku benar-benar tahu perasaan seperti apa yg dia rasakan itu. Laki-laki memang tidak akan mengerti penderitaan seperti apa yg dirasakan seorang wanita. Dia hanya menganggap semua hal sepele baginya, namun bagi seorang wanita itu sangatlah membebani hati dan fikirannya. Terkadang Wanita menyimpannya sendiri dan meluapkannya saat tak ada orang lagi disekitarnya. Aku sering melakukan itu. Ada hal yang tidak bisa aku katakan dengan orang lain dan hanya Tuhanku yg bisa mendengarkan itu.