OLALA,,NONA
BISU !
Ketika kau berfikir bahwa perubahan yang menitik beratkan 180° itu tak pernah ada, sebaiknya segeralah mengubah pemikiran tersebut, sebab aku, Misya, Misya Analika telah terjun sendiri ke titik 180° itu. Perlu dijelaskan disini, bukan niatku untuk terjun ke 180° itu, tetapi karena presiden tertinggi di tempat aku beratap, telah mencabut HAM-ku, atau yang biasa di sebut para awak sebagai Hak Asasi Manusia.
Aku tak terlalu berminat dengan sesuatu yang bernama “Fisika”, bukan hanya tak berminat, tetapi benar-benar sama sekali dan tidak akan pernah berminat. Saat aku masih berevolusi di tempat yang bernamakan SMA itu, aku adalah orang yang paling enggan menyentuh hal yang berbau Fisika, jika seseorang pernah melihatku menyentuh dan memandang guru Fisika, dapat di tarik 2 kesimpulan sekaligus. Saat itu kebetulan pelajaran Fisika, atau Misya sedang dalam keadaan yg tidak sehat.
Namun, itu semua terjadi saat aku masih berdiam di 1°. Hanya bermodalkan dalil tuhan dan kekuasaan yang mampu mengalahkan HAM-ku, presiden itu mampu mengangkat aku yang bermassakan 40kg ini ke titik 180° itu. Sungguh luar biasa.!
Dengan terpaksa aku menjadi manusia 180°. Menyukai Fisika, setiap hari memandang buku Fisika, dan berpapasan dengan rumus-rumus yang hanya akan menghapus sebagian memoriku ini. Aku, Misya Analika, Mahasiswi yang terpaksa berdiam di jurusan Fisika, tinggi secukupnya dengan bermassakan, ehemm 40kg. Massa yang tidak lagi dapat dikatakan langsing tetapi tepat sekali jika dikatakan ringan. Hidup tanpa pamrih, hanya pamrih pada tuhan, dan selalu mengulang-ulang kata-kata yang diajarkan bapak-bapak yg selalu mengatakan “super sekali”. Ya..! bapak itu mungkin bernamakan Mario Teguh, orang yang selalu tersinggung dengan iklan rambut yang sering muncul di layar kaca. Satu-satunya orang yang kata-katanya mampu menginspirasi jalannya hidupku, selain nenekku.
Setelah
divonis bahwa aku harus mnyerahkan waktu kuliah ku pada Fisika, aku hanya bisa
berdiam dan memang karena aku tak suka banyak bicara, sungguh pemborosan energi
sekali jika aku harus membantah perkataan yang bila dilawan dengan nama
tuhanpun tak akan terkalahkan itu. Mulai hari pemvonisan itu, aku menjadi orang
yang lebih pendiam lagi, jutek, dan mungkin orang pencatat rekor dunia pun akan
memberi ku piagam atas aura permusuhan yang selalu dan tanpa henti aku
pancarkan ini.
Tak
punya teman, banyak musuh, dan selalu sendiri. Mungkin 50% dari hidupku telah
melanggar ketentuan bahwa manusia itu bersosialisasi. Aku tidak akan berbicara
jika tidak terpaksa, tidak akan tertawa pd siapapun kecuali nenekku,dan tidak
akan menegur jika tidak ditegur. Sungguh manusia yang mengerikan. Mungkin
itulah satu-satunya kesimpulan yang mungkin terjadi.
“Pacar?”
sungguh kata-kata ironi yang terjadi sepanjang aku keluar dari rahim ibuku,
semua makhluk kecuali aku, mungkin terlalu mengagungkan senyawa yang bernama
‘cinta” itu. Mereka menangis, bahagia, senang, sedih, marah, cemburu, bahkan
menggantungkan nyawa pada senyawa itu. Sungguh makhluk yang bodoh,! mau-maunya
menggantungkan kebahagiaan pada orang, beruntung orang itu baik, tak
terbayangkan kalau orang tempat kau menggantungkan kebahagiaanmu itu adalah
orang semacam aku. Nangislah kau setiap hari !. Aku pernah mendengar bahwa
temanku yang mungkin namanya Vina, sengaja datang kerumah seorang wanita lagi
yang entah siapa namanya, hanya untuk memperingati wanita itu, untuk tidak
mendekati pacarnya. Sungguh memalukan ! ingin sekali aku mengolok-olok Vina,
tapi itu tentu akan menghancurkan image ku yang sedikit bicara ini. Dua wanita
memperebutkan seorang laki-laki, cihhh,,! Tidak bisa di bayangkan apa yang ada
di hati laki-laki itu, betapa bangganya ia dilahirkan di dunia ini. Sungguh
sulit di mengerti perasaan seperti ini, apa yang melatarbelakangi perbuatan
memalukan mereka itu selain cinta. Cinta Cinta Cinta. Menjijikkan !! Tapi keadaan memaksaku untuk mempercayai cinta,berawal
pada tanggal 9 september itu.
Di
depan sebuah lift,
”ting..” lift terbuka,,aku sesegera mungkin masuk dan bergegas ingin menekan angka 5, tiba-tiba, seseorang berlari sambil membawa koper yang isinya hampir keluar. Aku mengurungkan niatku untuk menekan 5, sampai akhirnya laki-laki itu masuk. Ia tersenyum dan mempersilahkan aku untuk melanjutkan apa yang aku lakukan tadi.
”ting..” lift terbuka,,aku sesegera mungkin masuk dan bergegas ingin menekan angka 5, tiba-tiba, seseorang berlari sambil membawa koper yang isinya hampir keluar. Aku mengurungkan niatku untuk menekan 5, sampai akhirnya laki-laki itu masuk. Ia tersenyum dan mempersilahkan aku untuk melanjutkan apa yang aku lakukan tadi.
Terlihat
angka 1 lalu 2 dan 3 yang berwarna merah itu, namun pada hitungan ke-4…”krekk,,krekk,,”
bebunyian itu hadir dari atas lift, aku hanya terdiam dan langsung menyimpulkan
yang terjadi, RUSAK. yah itu biasa terjadi di tempat ini, dan ketika aku
melihat laki-laki itu, sepertinya ia pun menyimpulkan hal yg sama, dia hanya
merogoh kantong dan mengambil ponselnya, sepertinya ia sedang mencari bantuan,
maka dari itu, aku memilih untuk diam saja, karna bantuan akan datang dengan
sendirinya.
LAMA, itulah
kata yang terus terngiang-ngiang di otak ku ini, dan tanganku ini semakin gatal
ingin menonjok muka laki-laki yang ikut terkurung bersamaku didalam benda
rongsokan ini, bukan tanpa alasan aku ingin menonjoknya, jika aku sedang emosi,
yahh beginilah, siapapun itu, baik kenal atau tidak, akan jadi nasib buruknya
saat berada di dekatku.
3 jam
lamanya kami terkurung, hanya duduk, dan mencoba untuk menghabiskan baterai hp,
entah berapa lama lagi aku harus menahan amarah ku ini, dan “tiitt tiitt
tiitt,,” sepertinya ponsel laki-laki itu lowbat, tampak dari wajahnya yang
kesal. Ia berhenti memainkan ponsel lowbatnya itu, dan ia terus diam, sampai
akhirnya dia terus memandangku, dan entah apa yang ia pikirkan, yang jelas aku
sama sekali tak ingin tahu. Tapi tiba-tiba, laki-laki itu menyodorkan sebuah
kertas padaku, aku berfikir, “apa yang orang ini hendak lakukan ?” demi tata
kesopanan, aku terima kertas itu, dan kubaca tulisan yang ada di kertas
itu,,SIAPA NAMA NONA ? Aku tersentak “Hah..?!, tak ku sangka. laki-laki ini
bisu..? ohh tuhan, hampir saja aku memukuli orang bisu, betapa jahatnya diriku.
Dalam renunganku, aku tersentak sadar dan segera menjawab pertanyaan laki-laki
itu. Tapi, bagaimana aku menjawabnya?” orang bisu biasa mnggunakan bahasa
isyarat, dan aku sama sekali tak tau bahasa isyarat itu seperti apa. Bagaimana
ini..?” ahh begitu susah-susahnya aku berfikir, manfaatkan saja apa yang ada,
yupp,,kertas dan pulpen, menggunakan 2 benda ini aku menjawab pertanyaan
laki-laki itu. MISYA.. 5 huruf tapi jelas, itulah menurutku. Laki-laki itu
hanya mengangguk setelah membaca tulisanku, lalu ia sepertinya menulis lagi di
kertas tadi, MAHASISWI? Ia kembali
menyodorkan kertas itu. ”sungguh orang bisu yang bawel” itulah yang ada
dibenakku. Tapi setidaknya aku harus bersabar, jika tidak pasti aku sudah
membunuh orang ini, aku menjawab seadanya. ”YA” ternyata belum berhenti di
situ, ia kembali menyodorkan kertas tadi. OOO MAU KE KAMPUS YA..?” Ia menyodorkan
kertas itu dengan senyuman. Tuhan, maaf jika saat ini ia terbunuh. Mungkin ini
sudah ajalnya. Ketika aku ingin mencekik laki-laki itu karena kesal dengan
tingkahnya tiba-tiba, “Tingg..” lift terbuka.
Dengan
menghela nafas panjang laki-laki itu keluar, seperti sudah lama sekali
terisolasi dari dunia luar,aku hanya menggerutu dibelakangnya, melihat aksinya
itu.
tiba-tiba, ponselnya yang hampir mati itu berdering, Ia tampak panik dan……
tiba-tiba, ponselnya yang hampir mati itu berdering, Ia tampak panik dan……
“iya pa, maaf, tadi aku terjebak di lift, aku akan segera
kesana…”seru laki-laki itu pada seseorang yang menelfonnya. ”What,,,?! Kenapa
laki-laki itu berbicara,,?? bukannya dia bisu,,?? Jadi..? dia tidak bisu..? jadi
maksud ia menyodorkan kertas tadi apa..? selagi aku berfikir, laki-laki itu
seakan memang menantang kematiannya dengan menarik tanganku.
“Iya pa..jika tidak percaya,, Tanya lah pada nona yang tadi
ikut terjebak bersamaku..” ketika ia menyodorkan ponselnya aku hanya diam. Namun,
ketika itu juga ponselnya mati, habis
baterai. ia terdiam melihat aku yang diam. Jelas-jelas aku seperti pembunuh
berdarah dingin yang sudah tidak sabar lagi membunuhnya, tiba-tiba ia memecah
keheningan dengan kata-kata supernya “Ohh maaf nona, aku lupa kalau kau bisu,
maaf maaf, aku tidak bermaksud menghinamu dengan menyuruhmu berbicara di
ponselku..benar-benar maaf” itulah sejenjang kalimat supernya yang ia rangkai untuk
membunuh dirinya sendiri.
“Duuakkk,,!!!” aku menendang kaki laki-laki itu dengan
sekuat tenagaku. Seketika laki-laki itu menjerit kesakitan “AWww…!!!!” Nona kau
kenapa?!, sebegitu marahnya dirimu padaku?? Aku kan sudah minta maaf,,” Nona…!!
Laki-laki itu terus memanggilku yang sesegera mungkin enyah dari hadapannya.
Namun, walaupun aku telah menendang kakinya itu, ia tetap saja dengan mudah
menyusulku.
“Aww…” sambil menahan rasa sakit pada kakinya, ia menarik
bahuku yang menyebabkan langkahku seketika berhenti. ”nona tunggu,,!”ia berkata
sambil terengah-engah. ”APA..!!!” aku menjawab dengan ketus. Wajah laki-laki
itu seketika berubah, dan dengan blak-blakan ia bertanya, “Lho..?. Nona tidak
bisukah..??” bukannya Nona ini……..” Kata-katanya terhenti dan beberapa menit
kemudian tersambung dengan jawaban atas kesalah pahaman ini. ”OLALA,,Maaf maaf
nona, kau menendangku bukan karena aku menyuruhmu berbicara di telepon kan??
Tapi kerena di lift td ?? ” Ahahahahaha,,,” laki-laki itu tertawa lebar. ”Maaf
nona, aku kira kau bisu,,” ia berkata sambil memegang perutnya menahan tawa. ”dan
kau nona misya, kau menyangka aku pun bisu karena secarik kertas yang aku
sodorkan di lift tadi bukan??” Ahahahaha….!!” Ia semakin lebar tertawa.
Melihat tawanya itu, aku bergegas pergi sebelum aku
benar-benar membunuhnya, tapi…..
“Nona Misya !! tunggu tunggu,,!!” ia kembali menahan langkahku smbil tertawa. Kupalingkan wajahku dan kulihat wajahnya yang dengan bersungguh-sungguh menahan tawa. ”Apa..!!! kau ingin aku membunuhmu disini,,??!” tanyaku ketus. “Hmmppthh,,Maaf nona maaf, sepertinya kau ini sensitif sekali yah, aku hanya mau minta maaf,,” jawabnya tetap dalam keadaan menahan tawa. ”maafkan aku nona Misya, kita hanya salah paham disini,,”itulah klarifikasi yang ia lontarkan.
“Nona Misya !! tunggu tunggu,,!!” ia kembali menahan langkahku smbil tertawa. Kupalingkan wajahku dan kulihat wajahnya yang dengan bersungguh-sungguh menahan tawa. ”Apa..!!! kau ingin aku membunuhmu disini,,??!” tanyaku ketus. “Hmmppthh,,Maaf nona maaf, sepertinya kau ini sensitif sekali yah, aku hanya mau minta maaf,,” jawabnya tetap dalam keadaan menahan tawa. ”maafkan aku nona Misya, kita hanya salah paham disini,,”itulah klarifikasi yang ia lontarkan.
Aku menarik nafas,,dan…….
“yahhh,,baiklah..sekarang masalah diantara kita tidak ada
lagi kan..?” Bisakah tuan yang sering memanggil saya nona sekaligus orang yang
menuduh saya bisu ini memberi ijin saya untuk pergi,,? Saya rasa, saya sudah
bisa pergi sekarang,,! Permisi !!” perkataan yang cukup panjang yang aku
lontarkan hari ini, sambil menabrak tubuh laki-laki itu aku bergegas pergi, tapi
tiba-tiba…..
“AWwww…AWwww..AWwww..” Wahai nona yang juga menuduh saya
bisu dan tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya pada kaki
mulus saya ini, hingga saya tidak bisa berjalan, dan mungkin saya akan jadi
saingan suster ngesot yang nantinya mati bukan karena dibunuh seperti suster
ngesot tapi terbunuh karena kecelakaan lalu lintas yang disebabkan saya tidak
bisa menyeberang jalan gara-gara kaki saya memar dan……….”
“Tuhannn….” Aku menghela nafas panjang dan langsung
menghampiri laki-laki yang terus-terusan mengoceh sehingga semua orang disana
melihatku seakan menuduhku sebagai penjahatnya.
“Ayo…!” Ikut aku,,!”kutarik lengan laki-laki itu dengan penuh kasih sayang ala pembunuh berdarah dingin.
“Pelan-pelan nona,,kau mau membawaku kemana..?”Tanya laki-laki itu sambil menahan sakit. ”Bukankah kau ingin aku bertanggung jawab atas luka yang tak seberapa ini..?”tanyaku balik. ”ahhh baiklah baiklah, aku paham maksudmu itu, tapi bisakah pelan-pelan sedikit,,?” laki-laki itu terus membujukku agar tak terlalu kasar padanya. ”BODO,,!” jawabku seadanya. Laki-laki itu hanya tersenyum.
“Ayo…!” Ikut aku,,!”kutarik lengan laki-laki itu dengan penuh kasih sayang ala pembunuh berdarah dingin.
“Pelan-pelan nona,,kau mau membawaku kemana..?”Tanya laki-laki itu sambil menahan sakit. ”Bukankah kau ingin aku bertanggung jawab atas luka yang tak seberapa ini..?”tanyaku balik. ”ahhh baiklah baiklah, aku paham maksudmu itu, tapi bisakah pelan-pelan sedikit,,?” laki-laki itu terus membujukku agar tak terlalu kasar padanya. ”BODO,,!” jawabku seadanya. Laki-laki itu hanya tersenyum.
Sesampainya di parkiran.
“Mau kemana..?” tnyaku smbil mengambil helm yang ada di motorku.
”kemana apanya..?”jawab laki-laki itu mengesalkan. ”Ya, tujuanmu..!!”jawabku lagi
sambil memukulkan helm ke perutnya. “AWwww, baiklah baiklah, Rumah
Sakit.”jawabnya terpaksa. ” Ok,,!! tidak terlalu jauh, cepat naik..!!”perintahku
pada laki-laki itu. ”kau ini wanita terkejam yang pernah ku temui,,”laki-laki itu
berkata smbil tertawa kacil. ”Diam kau, kalau ingin aku antarkan dengan
selamat..!!” jawabku ketus. ”ahahaha,,baiklah-baiklah nona bisu,,”seru laki-laki
itu menggodaku. ”Duakkk….!!!” Kutendang lagi kaki laki-laki itu agar ia diam, tapi
berhubung aku orangnya baik, kutendang kaki yang satunya lagi, bukan kaki yang memar
karena tendangan ku tadi. ”AWww…!!! kejam sekali kau nona…” gerutu laki-laki itu.
“hahaha rasakan,,”aku tertawa dalam hati.
Diperjalanan menuju rumah sakit laki-laki ini terus
mengoceh, entah hal apa yang ia ributkan tersebut. Aku tak terlalu bisa
mendengarnya karena helm yang kupakai, tapi tentu saja tak ada niat sedikitpun
untuk tau apa yang ia ocehkan itu. Ia terus berkata hingga sesampainya kami di
depan Rumah Sakit.
“Nona, terima kasih sudah mengantarku, hehe” ia berkata
smbil tersenyum berlagak manis.
“jangan berpura-pura bisu lagi ya..”Ia mencoba menggodaku yang terus diam.
“Ya,! “ jawabku seadanya, dan langsung bergegas pergi meninggalkan laki-laki itu.
“jangan berpura-pura bisu lagi ya..”Ia mencoba menggodaku yang terus diam.
“Ya,! “ jawabku seadanya, dan langsung bergegas pergi meninggalkan laki-laki itu.
Semenjak
pertemuan dihari itu, entah mengapa, dan apakah ini hanya perasaanku, aku acap
kali melihatnya dimana-mana, bahkan suatu hari Ia pernah berada di depan
kosanku.
“Kk..k..kau,..!” teriakku kaget melihat laki-laki itu.
“Kenapa bisa sampai rumahku..?!, kau menguntit ku ya…?!!” Tanya ku sekaligus
menuduh.
“wahhh…Nona Bisu..!!! kenapa kau ada disini ?? ohh ini kosanmu yaa..?? Kebetulan sekali,,aku sedang haus,,bisa beri aku sedikit air es, atau jus juga boleh kalau ada, atau kau mau memberiku ice cream juga aku tidak menolak.”jawabnya tanpa basa-basi.
“wahhh…Nona Bisu..!!! kenapa kau ada disini ?? ohh ini kosanmu yaa..?? Kebetulan sekali,,aku sedang haus,,bisa beri aku sedikit air es, atau jus juga boleh kalau ada, atau kau mau memberiku ice cream juga aku tidak menolak.”jawabnya tanpa basa-basi.
“k..kk..kau ini..!! sungguh tidak tau malu, kau fikir aku
tidak tau apa yang kau lakukan akhir-akhir ini..? kau sering mengikutiku kan..?
kenapa..? apa maumu sebenarnya..? bukan kah urusan kita telah selesai tuan yang
suka memanggil saya Nona..?!” jawabku setengah menyindir.
“hehehe,,ketahuan ya..?? padahal aku sudah bersusah payah
sembunyi-sembunyi lho,,”jawabnya polos.
“bodoh sekali laki-laki ini, sembunyi macam apa yang ia maksudkan,,setiap hari hampir 5 kali aku melihatnya.”ucapku dalam hati.
“bodoh sekali laki-laki ini, sembunyi macam apa yang ia maksudkan,,setiap hari hampir 5 kali aku melihatnya.”ucapku dalam hati.
“Baiklah, aku tak mau berpanjang urusan denganmu, sekarang
apa maumu..?” Tanya ku yang sudah tak tahan lagi melihat tingkah konyolnya.
“hmmm,,aku tidak mau apa-apa, hanya mau melihat dirimu lebih
dekat,,”Ia menjawab tentu saja ia sertai dengan senyumnya. “Sebenarnya, kau
orang yang menarik bagiku, pertemuan yang unik denganmu, membuatku terus
tertawa mengingatnya..”Jelasnya lagi.
“Baiklah,,sudah selesai bicaranya tuan..?” silahkan pergi
karena Anda salah orang.” aku mendorongnya keluar dan segera menutup pintu.
“haha, baiklah Nona Bisu, besok aku boleh main kesini lagi
kan..?”teriaknya dari luar dan sekilas itu diluar menjadi hening kembali.
Keesokan harinya, dan keesokan keesokan hari lainnya, Ia
terus-terusan mengikutiku, tiba-tiba muncul saat sedang sedih, dan Ia terus
mencoba membuatku tertawa dengan banyak tingkahnya. Ia juga sering membantuku
saat mengerjakan tugas-tugas kuliahku. Lama semakin lama, aku jadi terbiasa
dengan kehadirannya, Aku tak lagi marah-marah jika melihat Ia bertingkah
konyol, aku malah merasa kesepian jika tak adanya. Padahal, aku sama sekali tak
pernah banyak bicara padanya, Ia terus mengoceh walau tak ada tanggapan dariku.
Setiap hari Ia tak pernah absen mengunjungiku. Tak pernah Absen memamerkan
senyumannya itu, tak pernah sekalipun aku melihatnya bersedih, selalu ada
cerita menarik yang Ia tawarkan padaku, dalam sekejap Ia menjadi orang
terdekatku dan entah mengapa, aku sepi tanpanya.
Dua
bulan lebih kami terus bersama, Aku tak tahu di sebut apa hubungan kami ini,
lebih indah dari pacaran, dan lebih mengasyikan dari pertemanan. Sampai suatu
hari, entah mengapa aku begitu menanti-nantikan kedatangannya, namun sialnya,
Ia tak kunjung datang. Mungkin Ia sedang sibuk dengan kakeknya yang di rawat di
rumah sakit. Ia terus-terusan beralasan kakeknya jika ingin pulang. Ia juga
mengatakan Ia harus menemani kakeknya ketika malam tiba.
Namun,
tak disangka seminggu ini Ia sama sekali tak menemui atau menghubungiku, entah
apa yang terjadi, namun aku tak pernah mengambil masalah ini menjadi fikiranku.
Aku terus berusaha untuk tidak memikirkannya dan berusaha beranggapan biasa
saja. Dari awal aku telah meyakinkan diriku, bahwa suatu saat Ia akan
menghilang dan bosan sendiri, tebukti seperti sekarang ini, Seminggu lamanya Ia
menghilang, tanpa kabar apa-apa, tanpa pamit, tanpa memikirkan perasaan
khawatirku yang semakin hari semakin memuncak hingga akhirnya tanpa sadar aku……
“Permisi Sus,,apakah Anda tau dengan seseorang yang sering
menjenguk kakeknya disini..?”kulontarkan pertanyaan seadanya pada suster
penjaga itu.
“maaf, siapa namanya mbak..?” Tanya suster itu balik.
“Namanya……namanya….”kata-kataku terhenti. Masya Allah, bahkan namanyapun aku tak tahu..”bagaimana ini..?”aku terus memutar otakku sampai ketika ada yang memanggilku.
“maaf, siapa namanya mbak..?” Tanya suster itu balik.
“Namanya……namanya….”kata-kataku terhenti. Masya Allah, bahkan namanyapun aku tak tahu..”bagaimana ini..?”aku terus memutar otakku sampai ketika ada yang memanggilku.
“NONA…!!!” teriak orang itu dari jauh.
aku tersentak dan menoleh berharap kata-kata itu terucap darinya.
aku tersentak dan menoleh berharap kata-kata itu terucap darinya.
“Nona..! Nona..! Nona Misya kan..?” tampak seorang Suster
berlari menuju kearahku.
“bagaimana Anda tau nama saya..?” tanyaku pada Suster itu ketika Ia sampai tepat di depanku.
Tanpa menjawab pertanyaanku Ia menarikku menuju ke sebuah taman.
“bagaimana Anda tau nama saya..?” tanyaku pada Suster itu ketika Ia sampai tepat di depanku.
Tanpa menjawab pertanyaanku Ia menarikku menuju ke sebuah taman.
“heiiii….!!!! Apa yang kau lakukan..?!!” teriak ku yang
dipaksa ikut olehnya.
“duduk..!!!” perintahnya.. Aku pun duduk karena aku penasaran dengan orang ini.
“duduk..!!!” perintahnya.. Aku pun duduk karena aku penasaran dengan orang ini.
Tiba-tiba Ia menatap wajahku.
“hmmm,,ternyata memang cantik, persis yang dikatakan.” Sedikit kasar, namun ingin selalu terkesan pendiam.” Begitu kata Suster itu setelah melihat wajahku.
“hmmm,,ternyata memang cantik, persis yang dikatakan.” Sedikit kasar, namun ingin selalu terkesan pendiam.” Begitu kata Suster itu setelah melihat wajahku.
“apa maksud Suster,,?”tanyaku semakin penasaran.
“Nona Bisu..!!” ucapnya lagi, yang semakin meyakinkan ku
bahwa Ia ada hubungannya dengan laki-laki itu.
“heiii…!!! Apa yang kau ucapkan barusan, ?? dari mana kau tahu kata-kata itu..?”tanyaku setengah memaksa.
“baiklah..baiklah,,maaf telah membuatmu penasaran Nona Misya. Terimalah ini.” Ia berhenti bicara dan menyodorkan sebuah kotak yang kukira itu adalah kotak obatnya.
“heiii…!!! Apa yang kau ucapkan barusan, ?? dari mana kau tahu kata-kata itu..?”tanyaku setengah memaksa.
“baiklah..baiklah,,maaf telah membuatmu penasaran Nona Misya. Terimalah ini.” Ia berhenti bicara dan menyodorkan sebuah kotak yang kukira itu adalah kotak obatnya.
“Apa ini ?” tanyaku bingung.
“Buka saja, maka kau akan tau semua jawabannya.”perempuan itu menjelaskan.
“Buka saja, maka kau akan tau semua jawabannya.”perempuan itu menjelaskan.
Perlahan kubuka dan kulihat satu persatu isi dari kotak itu,
Aku melihat secarik photo yang ternyata itu adalah photoku, di belakang photo
itu tertulis..”Misya, senyuman manis Nona Bisu.” Aku teringat photo yang ada di
dompetku, aku membuka dompetku dan ternyata,,Hilang. Tentu saja sudah
dipastikan photo ini adalah photo yang seharusnya ada di dompetku. Tiba-tiba
suster tadi berbicara..”Masih bingung Nona..?” baca saja kertas yang ada di
dalam itu..”Ia menunjuk kumpulan kertas dan satu persatu kubuka.
“Sembilan
September lalu…Wanita bernama Misya Analika telah menarik perhatianku, ia
membuatku bisa tertawa di hari itu, dengan kata kunci “Bisu” kami menjalin sebuah
kesalah pahaman atas kata itu, Aku bingung dengannya yang tak pernah tersenyum
sedikitpun, padahal aku mati-matian mencari tau tentangnya hanya ingin melihat
senyum manisnya, seperti yang ada di photo yang kuambil dari dompetnya yang hampir
jatuh, sewaktu diperjalanan ia mengantarku ke rumah sakit. Senyum yang begitu
manis, yang membuatku ingin melihatnya setiap hari, maka dari itu, aku selalu
menemuinya untuk memastikan senyumannya itu. Hari-hariku berlalu dengan penuh
tentangnya. Aku ingin selalu bersamanya, aku ingin terus bersamanya, hingga Ia
benar-benar tersenyum untukku. Aku selalu berusaha agar aku bisa melihatnya
tersenyum sebelum waktu itu datang. Mungkin Ia akan membaca ini setelah waktu
itu datang, aku tak bermaksud membohongimu Misya, maaf aku pergi tanpa
mengatakan apa-apa, maaf aku tak pernah memberitahumu, maaf.. karena aku memang
pecundang yang hanya tak mau kau sedih dan iba kepadaku. Satu hal yang harus
kau tau, kau disana tak sendiri, selalu ada aku disampingmu, aku tak pergi
kemana-mana, hanya wujudku yang habis masa di bumi ini. Aku akan terus
menemanimu dan akan terus berusaha agar kau mau tersenyum setiap harinya. Nona
Bisu ku, Misya.
Air
mata ini semakin tak terbendung. Menyaksikan kebenaran yang benar-benar
terlambat kuketahui, jari jemari ini gemetar untuk mengetahui lebih dalam isi
kotak itu, dan tersisa satu lembar kertas yang sudah agak lusuh dan kotor.
Tertulis :
Tertulis :
SIAPA NAMA NONA ?
MISYA
MAHASISWI?
YA
OOO MAU KE KAMPUS YA..?
Pahlawan SUPER
Alkisah di sebuah kingdom yang
bernama “UNIB” terdapatlah 3 orang remaja wanita. Mereka sedikit berbeda dari
teman-teman sejawat lainnya. Sejak kecil mereka suka menyelamatkan apa saja
yang menurut mereka perlu pertolongan, termasuk makanan yang jatuh dijalanpun,
mereka selamatkan di dalam perut. Tanpa sepengetahuan mereka, di balik sifat
mereka yang suka menolong, ternyata sewaktu kecil orang tua mereka telah
mendaftarkan mereka di daftar anak yang harus menjadi pahlawan super. Disinilah
kisah mereka di mulai.
Molen,
adalah remaja(baca : anak) berusia 18 tahun memiliki fikiran yang sangat halus
bak tissue bayi, ia sangat suka makan pisang molen, maka di berilah nama oleh
kedua orang tuanya “MOLEN”. Saat mencium aroma molen, ia akan langsung
memburunya. Ia termasuk salah satu pahlawan kita. Tentu saja dia belum
menyadari kekuatan supernya, sampai pada suatu ketika.
Di
siang yang terik.
“Krukk..krukk…”bunyi perut molen.
“uhh…lapar”seru molen berbisik.
tiba-tiba Ia mencium bau pisang molen yg lagi di goreng.
“whusssss…” seketika molen melesat menuju bau-bauan itu.
sesampainya di tempat bau-bauan.
“Mau beli mbak?” kata mamang jualan yg namanya di samarkan.
“5000 ya mang.” Seru molen mantap.
“okeh mbak”jawab mamang jualan yg namanya masih di samarkan.
setelah beberapa saat “nih mbak, uang pas aja”kata mamang jualan yg namanya lagi lagi disamarkan.
Molen pun segera merogoh kocek, dan beberapa saat kemudian, Molen ternyata tidak menemukan kantong di baju dan celana yg Ia kenakan. Maka otomatis Ia juga tidak mempunyai uang. Setelah sejenak berfikir, akhirnya Ia menemukan cara yg sangat sangat efisien untuk menyelesaikan permasalahan hidupnya kali ini, dengan menarik nafas panjang, dan mengucapkan basmalah, Ia berbisik kepada sang mamang, “Maaf mang, ngutang duluuu..” bisik molen sambil lari teribit-ribit. Mamang jualan pun geram dan seketika itu mengutuk Molen, “ dasar maling Molen, kalau kau tidak punya uang, sebaiknya minta saja tadi” *lho?* tanpa basa-basi mamang jualanmengucapkan kata-kata “Gonceng Molen” dan Molen pun membalasnya “Gonceng Kaba” sambil tertawa merayakan keberhasilannya kabur. Tanpa Molen sadari, kejadian barusan itu telah membangkitkan jiwa kepahlawanannya yg telah lama terpendam, dengan kata sandi “Gonceng ceng Gonceng” maka Molen berubah menjadi “Molenwoman”.
“Krukk..krukk…”bunyi perut molen.
“uhh…lapar”seru molen berbisik.
tiba-tiba Ia mencium bau pisang molen yg lagi di goreng.
“whusssss…” seketika molen melesat menuju bau-bauan itu.
sesampainya di tempat bau-bauan.
“Mau beli mbak?” kata mamang jualan yg namanya di samarkan.
“5000 ya mang.” Seru molen mantap.
“okeh mbak”jawab mamang jualan yg namanya masih di samarkan.
setelah beberapa saat “nih mbak, uang pas aja”kata mamang jualan yg namanya lagi lagi disamarkan.
Molen pun segera merogoh kocek, dan beberapa saat kemudian, Molen ternyata tidak menemukan kantong di baju dan celana yg Ia kenakan. Maka otomatis Ia juga tidak mempunyai uang. Setelah sejenak berfikir, akhirnya Ia menemukan cara yg sangat sangat efisien untuk menyelesaikan permasalahan hidupnya kali ini, dengan menarik nafas panjang, dan mengucapkan basmalah, Ia berbisik kepada sang mamang, “Maaf mang, ngutang duluuu..” bisik molen sambil lari teribit-ribit. Mamang jualan pun geram dan seketika itu mengutuk Molen, “ dasar maling Molen, kalau kau tidak punya uang, sebaiknya minta saja tadi” *lho?* tanpa basa-basi mamang jualanmengucapkan kata-kata “Gonceng Molen” dan Molen pun membalasnya “Gonceng Kaba” sambil tertawa merayakan keberhasilannya kabur. Tanpa Molen sadari, kejadian barusan itu telah membangkitkan jiwa kepahlawanannya yg telah lama terpendam, dengan kata sandi “Gonceng ceng Gonceng” maka Molen berubah menjadi “Molenwoman”.
Dihari
yang sama di tempat yg berbeda.
Tri. Adalah remaja cewek yang wajahnya lebih cocok di bilang ganteng daripada cantik, karena mirip artis terkenal (Randy Pangalila). Bertubuh Jangkung, berkulit eksotis, dan berwajah ganteng.Ia sangat menyukai hal-hal yg berbau 3, mulai dari kartu perdana yang ia pakai “kartu 3” sampai film kesukaannya “3 idiot”.Hobbynya adalah membagikan tanda tangan nya kepada seluruh umat di bumi ini, dengan PD nya Ia berkata “silahkan simpan tanda tanganku, ntar takut nggak kebagian”. Dengan berbekal kePDan, Ia tak jemu jemu terus membagikan tanda tangannya, hingga suatu hari.
Tri. Adalah remaja cewek yang wajahnya lebih cocok di bilang ganteng daripada cantik, karena mirip artis terkenal (Randy Pangalila). Bertubuh Jangkung, berkulit eksotis, dan berwajah ganteng.Ia sangat menyukai hal-hal yg berbau 3, mulai dari kartu perdana yang ia pakai “kartu 3” sampai film kesukaannya “3 idiot”.Hobbynya adalah membagikan tanda tangan nya kepada seluruh umat di bumi ini, dengan PD nya Ia berkata “silahkan simpan tanda tanganku, ntar takut nggak kebagian”. Dengan berbekal kePDan, Ia tak jemu jemu terus membagikan tanda tangannya, hingga suatu hari.
“Nih tanda tanganku, disimpan yah” Ia memberikan tanda
tangan itu kepada teman sebangkunya yg namanya di samarkan.
“apaan nih?” tanya teman sebangkunya yg namanya di samarkan.
“itu tanda tangan aku, sebaiknya disimpen deh, ntar nggak kebagian hehe”jawab tri dengan bangganya.
teman sebangkunya yg namanya di samarkan itu bingung, setelah berfikir agak lama, teman sebangkunya yg namanya di samarkan itupun mengambil keputusan yang samgat bisa dibilang sangat tepat. Dengan muka polos dan tak berdosa, teman sebangkunya yg namanya di samarkan itu merobek kertas berisi tanda tangan Tri tepat di depan hidung Tri yang pesek. Tri pun sangat sangat terkejut, Ia merasa di injak injak, hatinya hancur seketika. Ia pun kemudian nangis meraung-raung dengan air mata yang berderai derai. Perlahan air mata itu pun menggenang di kedua telapak tangannya, dan muncullah tanda-tanda kepahlawanannya “angka 3” telah menyembul di kedua telapak tangannya. Dan seketika itu pula hadir seekor lagi pahlawan kita.
“itu tanda tangan aku, sebaiknya disimpen deh, ntar nggak kebagian hehe”jawab tri dengan bangganya.
teman sebangkunya yg namanya di samarkan itu bingung, setelah berfikir agak lama, teman sebangkunya yg namanya di samarkan itupun mengambil keputusan yang samgat bisa dibilang sangat tepat. Dengan muka polos dan tak berdosa, teman sebangkunya yg namanya di samarkan itu merobek kertas berisi tanda tangan Tri tepat di depan hidung Tri yang pesek. Tri pun sangat sangat terkejut, Ia merasa di injak injak, hatinya hancur seketika. Ia pun kemudian nangis meraung-raung dengan air mata yang berderai derai. Perlahan air mata itu pun menggenang di kedua telapak tangannya, dan muncullah tanda-tanda kepahlawanannya “angka 3” telah menyembul di kedua telapak tangannya. Dan seketika itu pula hadir seekor lagi pahlawan kita.
Masih
di hari yang sama di tempat berbeda.
Yulia, sebut saja tuyul, ah tidak ! sebut saja ratu ular,hmm atau bisa juga anda menyebutnya sebagai anak Autis, memiliki kepribadian yang unik. Kenapa di katakan unik, karena Ia memiliki sifat yang unik pula. Seperti ia tidak suka di pukuli, nangis kalo di cubit, dan Ia punya kebiasaan aneh lainnya yang sulit di jelaskan oleh kata-kata. Ia mempunyai rahasia yang sangat sangat rahasia, rahasia itu adalah, Ia suka mencari-cari tau segala hal tentang ular, dan akhir-akhir ini, Ia juga diam-diam mulai mengembangkan bakat Autisnya. Berbekal naluri Autisnya yang selalu ingin tau, tentu saja rasa ingin tau tentang ular, Ia memutuskan untuk terjun ke jurang di bawah Jembatan, sebut saja Jembatan Hai pensku (jembatan yang menghubungkan Gedung UPT. Perpus Dekanat dan GSG Gb3). Saat Ia berhasil berdiri di tengah tengah lembah yg diduga banyak ular, Ia mulai mencari-cari sebuah ular untuk di teliti lebih lanjut. Sampai akhirnya ia menemukan ular nan cantik jelita yang berwarna emas kerlap kerlip. Sejenak Yulia si tuyul ular itu terpesona akan kemolekan ular itu, dan tanpa Ia duga-duga, ular itu mendekatinya perlahan-lahan dan secara cantik pula, gigi gigi ular cantik nan jelita itu telah menancap di kaki Yulia. Sentak Yulia menangis meraung-raung, namun sialnya, di lembah jurang itu, hanya Yulia seorang yg berani memasukinya. Hingga akhirnya Ia pingsang dan mendapati dirinya telah berbaring di sebuah tempat.
Yulia, sebut saja tuyul, ah tidak ! sebut saja ratu ular,hmm atau bisa juga anda menyebutnya sebagai anak Autis, memiliki kepribadian yang unik. Kenapa di katakan unik, karena Ia memiliki sifat yang unik pula. Seperti ia tidak suka di pukuli, nangis kalo di cubit, dan Ia punya kebiasaan aneh lainnya yang sulit di jelaskan oleh kata-kata. Ia mempunyai rahasia yang sangat sangat rahasia, rahasia itu adalah, Ia suka mencari-cari tau segala hal tentang ular, dan akhir-akhir ini, Ia juga diam-diam mulai mengembangkan bakat Autisnya. Berbekal naluri Autisnya yang selalu ingin tau, tentu saja rasa ingin tau tentang ular, Ia memutuskan untuk terjun ke jurang di bawah Jembatan, sebut saja Jembatan Hai pensku (jembatan yang menghubungkan Gedung UPT. Perpus Dekanat dan GSG Gb3). Saat Ia berhasil berdiri di tengah tengah lembah yg diduga banyak ular, Ia mulai mencari-cari sebuah ular untuk di teliti lebih lanjut. Sampai akhirnya ia menemukan ular nan cantik jelita yang berwarna emas kerlap kerlip. Sejenak Yulia si tuyul ular itu terpesona akan kemolekan ular itu, dan tanpa Ia duga-duga, ular itu mendekatinya perlahan-lahan dan secara cantik pula, gigi gigi ular cantik nan jelita itu telah menancap di kaki Yulia. Sentak Yulia menangis meraung-raung, namun sialnya, di lembah jurang itu, hanya Yulia seorang yg berani memasukinya. Hingga akhirnya Ia pingsang dan mendapati dirinya telah berbaring di sebuah tempat.
Di
sebuah tempat yang entah dimana.
Yulia si tuyul ular terbangun. “ dimana saya?, saya dimana?” Yulia panik. “where I am, where, where where, where I aaaammmmmm !!!!!?” Yulia menjerit tak terkendali, tiba-tiba…
“plakkk” sebuah tamparan mendarat di pipi Yulia, “adayyyy !!, siapa kau berani menamparku?”teriak Yulia sedikit marah. Tiba-tiba dari kepulan asap tebal muncullah sesosong makhluk bertopeng spongebob. Dengan tubuh yang gagah, dan menawan. Ia perlahan mendekati Yulia. Kita sebut saja namanya dengan “Master Pekok”.
Yulia si tuyul ular terbangun. “ dimana saya?, saya dimana?” Yulia panik. “where I am, where, where where, where I aaaammmmmm !!!!!?” Yulia menjerit tak terkendali, tiba-tiba…
“plakkk” sebuah tamparan mendarat di pipi Yulia, “adayyyy !!, siapa kau berani menamparku?”teriak Yulia sedikit marah. Tiba-tiba dari kepulan asap tebal muncullah sesosong makhluk bertopeng spongebob. Dengan tubuh yang gagah, dan menawan. Ia perlahan mendekati Yulia. Kita sebut saja namanya dengan “Master Pekok”.
“Uhuk uhuk uhuk”…orang itu sedikit batuk karena asap tebal.
“Kenapa anda terlambat saudari Yulia?”kata master pekok
“macet om” jawab Yulia setengah main-main.
“macet? Kamu kira ini Jakarta? Hah?Ini Bengkulu, gak ada yg namanya macet-macet, ngerti itu?”seru master pekok.
“I I I Iya” jawab yulia terbata-bata
“mulai besok, saya tidak mau kamu terlambat, dasar VIRUS”kata master pekok.
“Kenapa anda terlambat saudari Yulia?”kata master pekok
“macet om” jawab Yulia setengah main-main.
“macet? Kamu kira ini Jakarta? Hah?Ini Bengkulu, gak ada yg namanya macet-macet, ngerti itu?”seru master pekok.
“I I I Iya” jawab yulia terbata-bata
“mulai besok, saya tidak mau kamu terlambat, dasar VIRUS”kata master pekok.
“anu..omm ehh pak, anda siapa yah? Dan saya ini
dimana?”tanya Yulia yg masih bingung.
“huahahahahahha…kamu belum tau toh?”tanya master pekok sambil tertawa lebar.
“baiklah, baiklah, akan saya jelaskan. Kamu, saya dan mereka (sambil menunjuk kearah 2 orang yg sedari tadi berdiri, dan itu ternyata adlah Molen dan Tri) sekarang ini berada di sebuah tempat yang bernama “markas 27”, kalian tau kenapa kalian di bawa kesini?”tanya master pekok.
mereka bertiga pun menggeleng serentak dari kiri kekanan kiri kanan begitu seterusnya ampe kiamat.
“itu karena kalian telah menjelma menjadi sosok pahlawan super, hwahahahahha.”jawab master pekok.
“hah? Pahlawan super?” jawab mereka kembali serentak.
“ya ! pahlawan yang akan membasi kejahatan”seru master pekok.
mereka bertiga pun akhirnya paham, dan pada saat itu mereka di beri tanda pahlawan super dengan lambang dan keunikan masing-masing. Molenwoman, diberi cincin bergambar pisang molen dan akan berubah jika mngucapkan kata “Gonceng ceng Gonceng”, TriCat di beri gelang penuh tanda tangannya sendiri dan akan berubah dengan menggoreskan tanda tangan di manapun ia bisa, dan YuliaSnake Girl, diberi lambang ular di dahinya, dan akan berubah jika menjulurkan lidahnya sekitaran 3 meter.
“huahahahahahha…kamu belum tau toh?”tanya master pekok sambil tertawa lebar.
“baiklah, baiklah, akan saya jelaskan. Kamu, saya dan mereka (sambil menunjuk kearah 2 orang yg sedari tadi berdiri, dan itu ternyata adlah Molen dan Tri) sekarang ini berada di sebuah tempat yang bernama “markas 27”, kalian tau kenapa kalian di bawa kesini?”tanya master pekok.
mereka bertiga pun menggeleng serentak dari kiri kekanan kiri kanan begitu seterusnya ampe kiamat.
“itu karena kalian telah menjelma menjadi sosok pahlawan super, hwahahahahha.”jawab master pekok.
“hah? Pahlawan super?” jawab mereka kembali serentak.
“ya ! pahlawan yang akan membasi kejahatan”seru master pekok.
mereka bertiga pun akhirnya paham, dan pada saat itu mereka di beri tanda pahlawan super dengan lambang dan keunikan masing-masing. Molenwoman, diberi cincin bergambar pisang molen dan akan berubah jika mngucapkan kata “Gonceng ceng Gonceng”, TriCat di beri gelang penuh tanda tangannya sendiri dan akan berubah dengan menggoreskan tanda tangan di manapun ia bisa, dan YuliaSnake Girl, diberi lambang ular di dahinya, dan akan berubah jika menjulurkan lidahnya sekitaran 3 meter.
“baiklah baiklah, cukup waktu kalian untuk mengagumi diri
sendiri, sekrang saya akan memberi tahukan kalian misi pertama kalian.”kata
master pekok sambil membuka lembaran yang ia bawa.
“lihat ini, ini adalah foto ruko saya yang sudah saya jual, dan ini, adalah foto kebun karet saya”kata master pekok bangga. Mereka bertiga secara bersamaan yg kesekian kalinya, BINGUNG.
“maksud master?” tanya Molenwoman. “Pekok !, itu tadi saya Cuma mau pamer bego” jawab master pekok jelas. “ohhhh..”jawab mereka, kali ini tidak serempak, hanya nyaris serempak.
“misi kalian adalah, menghentikan kejahatan yang di timbulkan oleh musuh bebuyutan kita, siapakah orang itu? Ia adalah manusia yang sangat membahayakan mahasiwa PAUD di era globalisasi ini. Saat mendengar namanya, telinga kalian akan berdenging, jantung kalian berhenti berdetak, ulu hati kalian akan sakit dan mata kalian serasa buta !!” jelas master pekok.
Ia adalah “MBAK JENG NINA”
“lihat ini, ini adalah foto ruko saya yang sudah saya jual, dan ini, adalah foto kebun karet saya”kata master pekok bangga. Mereka bertiga secara bersamaan yg kesekian kalinya, BINGUNG.
“maksud master?” tanya Molenwoman. “Pekok !, itu tadi saya Cuma mau pamer bego” jawab master pekok jelas. “ohhhh..”jawab mereka, kali ini tidak serempak, hanya nyaris serempak.
“misi kalian adalah, menghentikan kejahatan yang di timbulkan oleh musuh bebuyutan kita, siapakah orang itu? Ia adalah manusia yang sangat membahayakan mahasiwa PAUD di era globalisasi ini. Saat mendengar namanya, telinga kalian akan berdenging, jantung kalian berhenti berdetak, ulu hati kalian akan sakit dan mata kalian serasa buta !!” jelas master pekok.
Ia adalah “MBAK JENG NINA”
19 November 2012 pukul 12.00,
lokasi Gedung Kuliah Bersama 3 ruang 22.
Misi : menghancurkan kejahatan Mbak Jeng Nina.
Misi : menghancurkan kejahatan Mbak Jeng Nina.
Para
pahlawan kita (Molenwoman, TriCat, dan Yuliasnake Girl) menyamar menjadi
mahasiswi PAUD semester 1 untuk kelas B, demi menjalankan misi rahasia mereka.
Saat itu, Mbak Jeng Nina menyamar menjadi dosen, dan kemudian mulai mengabsen
peserta didiknya. Saat sedang mengabsen, terlihat 2 orang mahasiswa yg sedang
asyik mengobrol. Tiba-tiba dengan segenap kekuatan magisnya mereka terkena
semprotan maha dahsyat dari Mbak Jeng Nina. Mbak Jeng Nina terkenal dengan
kekuatannya yang bisa membuat orang mengantuk hanya dengan kata-kata yang
keluar dari mulutnya. Aksi ini kemudian dilihat oleh para pahlawan super kita,
ternyata Mbak Jeng Nina lebih membahayakan dari apa yg di desskripsikan oleh
Master Pekok. Sesaat setelah mengabsen, Mbak Jeng Nina menerima SMS, sepertinya
itu SMS dari selingkuhannya yg juga merupakan kawanan penjahat milenium.
Mungkin sebentar lagi aksi kejahatan mereka akan dilaksanakan, maka dengan
segera pahlawan super kita berubah.
“Gonceng ceng gonceng” seru Molenwoman
“sret sret sret”TriCat mulai menulis tanda tngannya
“wlerererre wlerrerrer”Yuliasnake Girl menjulurkan lidahnya
Maka mereka pun berubah menjadi trio pahlawan super.
“sret sret sret”TriCat mulai menulis tanda tngannya
“wlerererre wlerrerrer”Yuliasnake Girl menjulurkan lidahnya
Maka mereka pun berubah menjadi trio pahlawan super.
“MBAK JENG NINA, hentikan segera kejahatanmu, jika tidak,
kau akan kami adukan kesuamimu atas perselingkuhanmu.”teriak Molenwoman.
“Jangan kau ganggu ketenangan mahasiwa mahasiswi ini Mbak Jeng Nina”Teriak TriCat.
“HAHAHAHAHA… rupanya kalian sudah muncul pahlawan super, aku telah menantikan saat saat ini sejak lama” seru Mbak Jeng Nina.
“hentikan omong kosongmu wanita mengerikan”teriak Yuliasnake Girl sambil mengerluarkan ribuan ular untuk menyerang Mbak Jeng Nina. Namun ternyata, Mbak Jeng Nina tau kelemahan YuliaSnake Girl, Ia tau kalo YuliaSnake Girl mengidap Autis, dengan segera, Mbak Jeng Nina memberikan ribuan balon kearah YuliasnakeGirl, dan ternyata pahlawan super kita berubah menjadi anak Autis yang baru mendapatkan mainan yang diinginkannya.
“Jangan kau ganggu ketenangan mahasiwa mahasiswi ini Mbak Jeng Nina”Teriak TriCat.
“HAHAHAHAHA… rupanya kalian sudah muncul pahlawan super, aku telah menantikan saat saat ini sejak lama” seru Mbak Jeng Nina.
“hentikan omong kosongmu wanita mengerikan”teriak Yuliasnake Girl sambil mengerluarkan ribuan ular untuk menyerang Mbak Jeng Nina. Namun ternyata, Mbak Jeng Nina tau kelemahan YuliaSnake Girl, Ia tau kalo YuliaSnake Girl mengidap Autis, dengan segera, Mbak Jeng Nina memberikan ribuan balon kearah YuliasnakeGirl, dan ternyata pahlawan super kita berubah menjadi anak Autis yang baru mendapatkan mainan yang diinginkannya.
Melihat
hal ini, TriCat segera mengambil tindakan, Ia mulai menyebarkan tanda tangannya
untuk mengumpulkan pasukan kecoa dari setiap sudut ruangan, namun ternyata Mbak
Jeng Nina juga tau kelemahan pahlawan super kita satu ini, Ia sangat rentan
dengan yang namnya GALAU, sekejap Mbak Jeng Nina menyanyikan lagu-lagu galau
edisi terbaru, sambil memaparkan poto poto mantannya TriCat. Akhirnya, TriCat
lemas, dan tak kuasa menahan air matanya, Ia pun mulai menangis dan ikut
terhanyut dalam alunan lagu dari playlist galau Mbak Jeng Nina.
Kini
tinggal satu harapan kita, Molenwoman. Dengan sisa sia pisang Molennya, Ia
melemparkan ribuan bahkan puluhan ribu stok pisang molennya kearah Mbak Jeng
Nina. Namun sekali sayang, Mbak Jeng Nina mengetahui kelemahan Molenwoman.
Dengan kepintarannya yang disalurkan dari mbah google, ia memperoleh informasi,
bahwa Molenwoman baru saja menuduh suaminya selingkuh, dengan informasi ini,
Mbak jeng Nina kemudian mengumpulkan berbagai poto poto mesra suami dari
molenwoman, dan seketika setelah melihat semua bukti perselingkuhan itu, Ia
langsung menghubungi suaminya di planet Mars. Dan mereka mengalami pertengkaran
hebat.
Dunia
seketika kacau, pahlawan super telah kalah oleh masing-masing kelemahannya,
sampai ketika bisikan master pekok datang dari masing masing alat komunikasi
mereka (baca :walkie talkie).
“wahai kalian pahlwan pahlawan super yang pekok, bangun, dan sadarlah kalian, jangan mudah terpengaruh oleh ilusi Mbak Jeng Nina. Apa kalian lupa janji dan misi kalian datang kesini?”seru master pekok keras (karena make toa bude nasi goreng GB3).
“wahai kalian pahlwan pahlawan super yang pekok, bangun, dan sadarlah kalian, jangan mudah terpengaruh oleh ilusi Mbak Jeng Nina. Apa kalian lupa janji dan misi kalian datang kesini?”seru master pekok keras (karena make toa bude nasi goreng GB3).
Ketiga
pahlawan super pun tersentak sadar, dan kekuatan mereka serasa kembali. Mereka
bangkin dari keterpurukan dan mereka akhirnya BERSATU !!!!
“Dengan
kekuatan bulan, dan dengan di dorong oleh keinginan luhur, kami akan
menghukummu”teriak ketiga pahlawan super sambil mengambil HP untuk menghubungi
suami Mbak Jeng Nina.
“JANGANNNNN……………..!!!!!!!!!!!!!” teriak Mbak Jeng Nina sambil mencoba merebut HP yg ada di tangan TriCat. Namun sayang, aksi itu di halangi oleh ular yg di keluarkan oleh Yuliasnake Girl dan pisan molen sisa perjuangannya Molenwoman. Dan akhirnya….
“JANGANNNNN……………..!!!!!!!!!!!!!” teriak Mbak Jeng Nina sambil mencoba merebut HP yg ada di tangan TriCat. Namun sayang, aksi itu di halangi oleh ular yg di keluarkan oleh Yuliasnake Girl dan pisan molen sisa perjuangannya Molenwoman. Dan akhirnya….
TriCat :“Halo, ini suaminya Mbak Jeng Nina?”
SuamiMbakJengNina (SMJN) : “iya betul, ini siapa?”
TriCat : “maaf mengganggu pak, saya hanya mau memberitahukan bahwa Istri anda telah berselingkuh di belakang anda.”
SMJN :”benarkah? Hmmm, baiklah, sebenarnya sya sudah menduganya sejak lama, hanya saja bukti yang saya peroleh belum cukup, sampai pada akhirnya anda memberi tahu saya.”
TriCat : “maaf pak, tapi kami harus memberitahukan kabar nista ini”
SMJN :”iya, tidak mengapa, apakah anda bersama istri saya sekarang ini? Jika iya, saya akan kesana sekarang untuk menjemputnya”
TriCat :”iya pak, istri bapak, aman bersama kami, kami sekarang ada di GB3 Ruang 22 pak”
SMJN :”baiklah, saya kesana sekarang”
SuamiMbakJengNina (SMJN) : “iya betul, ini siapa?”
TriCat : “maaf mengganggu pak, saya hanya mau memberitahukan bahwa Istri anda telah berselingkuh di belakang anda.”
SMJN :”benarkah? Hmmm, baiklah, sebenarnya sya sudah menduganya sejak lama, hanya saja bukti yang saya peroleh belum cukup, sampai pada akhirnya anda memberi tahu saya.”
TriCat : “maaf pak, tapi kami harus memberitahukan kabar nista ini”
SMJN :”iya, tidak mengapa, apakah anda bersama istri saya sekarang ini? Jika iya, saya akan kesana sekarang untuk menjemputnya”
TriCat :”iya pak, istri bapak, aman bersama kami, kami sekarang ada di GB3 Ruang 22 pak”
SMJN :”baiklah, saya kesana sekarang”
“TIDAAAAKKKK…..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Mbak
Jeng Nina.
“HaHaHaHa..semua sudah terlambat !”ucap Yuliasnake Girl.
“HaHaHaHa..semua sudah terlambat !”ucap Yuliasnake Girl.
Sesaat kemudian, hadir lah sesosok makhluk yang di tunggu
tunggu di ruangan itu.
“SUAMIKU…!!” kata Mbak Jeng Nina.
“Hah?!, Master Pekok?!” ucap ketiga pahlawan super bersamaan.
“Kenapa kau ada disini?” Tanya Molenwoman
“Hah?!, Master Pekok?!” ucap ketiga pahlawan super bersamaan.
“Kenapa kau ada disini?” Tanya Molenwoman
Tiba-tiba Mbak Jeng Nina berlutut di kaki Master Pekok.
“Suamiku, maafkan daku, aku telah dibutakan oleh kegantengan
Limun, aku telah berdosa kepadamu suamiku”isak Mbak Jeng Nina sambil memohon di
kaki sang suami.
“Kenapa kau tega mengkhianatiku Istriku?, padahal kau tau, betapa kau menyayangimu, lebih dari yang kau tau”kata sang suami sambil menahan air mata.
“maafkan aku suamiku, aku janji tidak akan melakukan perbuatan nista itu lagi !, demi nama CINTA ! aku bersumpah di bawah lindungan kakkimu”seru Mbak Jeng Nina memohon.
“baiklah !, aku beri kau satu kesempatan lagi, tapi jika kau melanggarnya, aku harap kita bercerai, dan kau segera mengembalikan mas kawin yang aku berikan dulu.”jawab Suaminya tegas.
“Suamikuuuu,,, “seru Mbak Jeng Nina sambil berdiri dan memeluk suaminya.
“Istrikuuuuu,,,”jawab suaminya si Master Pekok.
“Kenapa kau tega mengkhianatiku Istriku?, padahal kau tau, betapa kau menyayangimu, lebih dari yang kau tau”kata sang suami sambil menahan air mata.
“maafkan aku suamiku, aku janji tidak akan melakukan perbuatan nista itu lagi !, demi nama CINTA ! aku bersumpah di bawah lindungan kakkimu”seru Mbak Jeng Nina memohon.
“baiklah !, aku beri kau satu kesempatan lagi, tapi jika kau melanggarnya, aku harap kita bercerai, dan kau segera mengembalikan mas kawin yang aku berikan dulu.”jawab Suaminya tegas.
“Suamikuuuu,,, “seru Mbak Jeng Nina sambil berdiri dan memeluk suaminya.
“Istrikuuuuu,,,”jawab suaminya si Master Pekok.
Ketiga pahlawan super kita hanya bengong melihat apa yang
barusan saja terjadi, ternyata Master Pekok yang selama ini menjadi guru besar
mereka, yang selama ini membimbing mereka, dan yang selama ini selalu
memberikan semangat kepada mereka, adalah Suami Mbak Jeng Nina.Dengan sangat
menyesal, mereka hanya mampu ikut serta menitikkan air mata atas kejadian yang
mengharu biru ini. Dan merekapun ikut berpelukan dengan mengucapkan kalimat
“PEKOK”.
=TAMAT=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar