Annyeonghaseo Chingudeul ^_^

Welcome to My Twenty Seven Place...^_^

CERPEN



OLALA,,NONA BISU !


                Ketika kau berfikir bahwa perubahan yang menitik beratkan 180° itu tak pernah ada, sebaiknya segeralah mengubah pemikiran tersebut, sebab aku, Misya, Misya Analika  telah terjun sendiri ke titik 180° itu. Perlu dijelaskan disini, bukan niatku untuk terjun ke 180° itu, tetapi karena presiden tertinggi di tempat aku beratap, telah mencabut HAM-ku, atau yang biasa di sebut para awak sebagai Hak Asasi Manusia.
                Aku tak terlalu berminat dengan sesuatu yang bernama “Fisika”, bukan hanya tak berminat, tetapi benar-benar sama sekali dan tidak akan pernah berminat. Saat aku masih berevolusi di tempat yang bernamakan SMA itu, aku adalah orang yang paling enggan menyentuh hal yang berbau Fisika, jika seseorang pernah melihatku menyentuh dan memandang guru Fisika, dapat di tarik 2 kesimpulan sekaligus. Saat itu kebetulan pelajaran Fisika, atau Misya sedang dalam keadaan yg tidak sehat.
                Namun, itu semua terjadi saat aku masih berdiam di 1°. Hanya bermodalkan dalil tuhan dan kekuasaan yang mampu mengalahkan HAM-ku, presiden itu mampu mengangkat aku yang bermassakan 40kg ini ke titik 180° itu. Sungguh luar biasa.!
                Dengan terpaksa aku menjadi manusia 180°. Menyukai Fisika, setiap hari memandang buku Fisika, dan berpapasan dengan rumus-rumus yang hanya akan menghapus sebagian memoriku ini. Aku, Misya Analika, Mahasiswi yang terpaksa berdiam di jurusan Fisika, tinggi secukupnya dengan bermassakan, ehemm 40kg. Massa yang tidak lagi dapat dikatakan langsing tetapi tepat sekali jika dikatakan ringan. Hidup tanpa pamrih, hanya pamrih pada tuhan, dan selalu mengulang-ulang kata-kata yang diajarkan bapak-bapak yg selalu mengatakan “super sekali”. Ya..! bapak itu mungkin bernamakan Mario Teguh, orang yang selalu tersinggung dengan iklan rambut yang sering muncul di layar kaca. Satu-satunya orang yang kata-katanya mampu menginspirasi jalannya hidupku, selain nenekku.
                Setelah divonis bahwa aku harus mnyerahkan waktu kuliah ku pada Fisika, aku hanya bisa berdiam dan memang karena aku tak suka banyak bicara, sungguh pemborosan energi sekali jika aku harus membantah perkataan yang bila dilawan dengan nama tuhanpun tak akan terkalahkan itu. Mulai hari pemvonisan itu, aku menjadi orang yang lebih pendiam lagi, jutek, dan mungkin orang pencatat rekor dunia pun akan memberi ku piagam atas aura permusuhan yang selalu dan tanpa henti aku pancarkan ini.
                Tak punya teman, banyak musuh, dan selalu sendiri. Mungkin 50% dari hidupku telah melanggar ketentuan bahwa manusia itu bersosialisasi. Aku tidak akan berbicara jika tidak terpaksa, tidak akan tertawa pd siapapun kecuali nenekku,dan tidak akan menegur jika tidak ditegur. Sungguh manusia yang mengerikan. Mungkin itulah satu-satunya kesimpulan yang mungkin terjadi.
                “Pacar?” sungguh kata-kata ironi yang terjadi sepanjang aku keluar dari rahim ibuku, semua makhluk kecuali aku, mungkin terlalu mengagungkan senyawa yang bernama ‘cinta” itu. Mereka menangis, bahagia, senang, sedih, marah, cemburu, bahkan menggantungkan nyawa pada senyawa itu. Sungguh makhluk yang bodoh,! mau-maunya menggantungkan kebahagiaan pada orang, beruntung orang itu baik, tak terbayangkan kalau orang tempat kau menggantungkan kebahagiaanmu itu adalah orang semacam aku. Nangislah kau setiap hari !. Aku pernah mendengar bahwa temanku yang mungkin namanya Vina, sengaja datang kerumah seorang wanita lagi yang entah siapa namanya, hanya untuk memperingati wanita itu, untuk tidak mendekati pacarnya. Sungguh memalukan ! ingin sekali aku mengolok-olok Vina, tapi itu tentu akan menghancurkan image ku yang sedikit bicara ini. Dua wanita memperebutkan seorang laki-laki, cihhh,,! Tidak bisa di bayangkan apa yang ada di hati laki-laki itu, betapa bangganya ia dilahirkan di dunia ini. Sungguh sulit di mengerti perasaan seperti ini, apa yang melatarbelakangi perbuatan memalukan mereka itu selain cinta. Cinta Cinta Cinta. Menjijikkan !!  Tapi keadaan memaksaku untuk mempercayai cinta,berawal pada tanggal 9 september itu.
                Di depan sebuah lift,
”ting..” lift terbuka,,aku sesegera mungkin masuk dan bergegas ingin menekan angka 5, tiba-tiba, seseorang berlari sambil membawa koper yang isinya hampir keluar. Aku mengurungkan niatku untuk menekan 5, sampai akhirnya laki-laki itu masuk. Ia tersenyum dan mempersilahkan aku untuk melanjutkan apa yang aku lakukan tadi.
                Terlihat angka 1 lalu 2 dan 3 yang berwarna merah itu, namun pada hitungan ke-4…”krekk,,krekk,,” bebunyian itu hadir dari atas lift, aku hanya terdiam dan langsung menyimpulkan yang terjadi, RUSAK. yah itu biasa terjadi di tempat ini, dan ketika aku melihat laki-laki itu, sepertinya ia pun menyimpulkan hal yg sama, dia hanya merogoh kantong dan mengambil ponselnya, sepertinya ia sedang mencari bantuan, maka dari itu, aku memilih untuk diam saja, karna bantuan akan datang dengan sendirinya.
                LAMA, itulah kata yang terus terngiang-ngiang di otak ku ini, dan tanganku ini semakin gatal ingin menonjok muka laki-laki yang ikut terkurung bersamaku didalam benda rongsokan ini, bukan tanpa alasan aku ingin menonjoknya, jika aku sedang emosi, yahh beginilah, siapapun itu, baik kenal atau tidak, akan jadi nasib buruknya saat berada di dekatku.
                3 jam lamanya kami terkurung, hanya duduk, dan mencoba untuk menghabiskan baterai hp, entah berapa lama lagi aku harus menahan amarah ku ini, dan “tiitt tiitt tiitt,,” sepertinya ponsel laki-laki itu lowbat, tampak dari wajahnya yang kesal. Ia berhenti memainkan ponsel lowbatnya itu, dan ia terus diam, sampai akhirnya dia terus memandangku, dan entah apa yang ia pikirkan, yang jelas aku sama sekali tak ingin tahu. Tapi tiba-tiba, laki-laki itu menyodorkan sebuah kertas padaku, aku berfikir, “apa yang orang ini hendak lakukan ?” demi tata kesopanan, aku terima kertas itu, dan kubaca tulisan yang ada di kertas itu,,SIAPA NAMA NONA ? Aku tersentak “Hah..?!, tak ku sangka. laki-laki ini bisu..? ohh tuhan, hampir saja aku memukuli orang bisu, betapa jahatnya diriku. Dalam renunganku, aku tersentak sadar dan segera menjawab pertanyaan laki-laki itu. Tapi, bagaimana aku menjawabnya?” orang bisu biasa mnggunakan bahasa isyarat, dan aku sama sekali tak tau bahasa isyarat itu seperti apa. Bagaimana ini..?” ahh begitu susah-susahnya aku berfikir, manfaatkan saja apa yang ada, yupp,,kertas dan pulpen, menggunakan 2 benda ini aku menjawab pertanyaan laki-laki itu. MISYA.. 5 huruf tapi jelas, itulah menurutku. Laki-laki itu hanya mengangguk setelah membaca tulisanku, lalu ia sepertinya menulis lagi di kertas tadi, MAHASISWI?  Ia kembali menyodorkan kertas itu. ”sungguh orang bisu yang bawel” itulah yang ada dibenakku. Tapi setidaknya aku harus bersabar, jika tidak pasti aku sudah membunuh orang ini, aku menjawab seadanya. ”YA” ternyata belum berhenti di situ, ia kembali menyodorkan kertas tadi. OOO MAU KE KAMPUS YA..?” Ia menyodorkan kertas itu dengan senyuman. Tuhan, maaf jika saat ini ia terbunuh. Mungkin ini sudah ajalnya. Ketika aku ingin mencekik laki-laki itu karena kesal dengan tingkahnya tiba-tiba, “Tingg..” lift terbuka.
                Dengan menghela nafas panjang laki-laki itu keluar, seperti sudah lama sekali terisolasi dari dunia luar,aku hanya menggerutu dibelakangnya, melihat aksinya itu.
tiba-tiba, ponselnya yang hampir mati itu berdering, Ia tampak panik dan……
“iya pa, maaf, tadi aku terjebak di lift, aku akan segera kesana…”seru laki-laki itu pada seseorang yang menelfonnya. ”What,,,?! Kenapa laki-laki itu berbicara,,?? bukannya dia bisu,,?? Jadi..? dia tidak bisu..? jadi maksud ia menyodorkan kertas tadi apa..? selagi aku berfikir, laki-laki itu seakan memang menantang kematiannya dengan menarik tanganku.
“Iya pa..jika tidak percaya,, Tanya lah pada nona yang tadi ikut terjebak bersamaku..” ketika ia menyodorkan ponselnya aku hanya diam. Namun,  ketika itu juga ponselnya mati, habis baterai. ia terdiam melihat aku yang diam. Jelas-jelas aku seperti pembunuh berdarah dingin yang sudah tidak sabar lagi membunuhnya, tiba-tiba ia memecah keheningan dengan kata-kata supernya “Ohh maaf nona, aku lupa kalau kau bisu, maaf maaf, aku tidak bermaksud menghinamu dengan menyuruhmu berbicara di ponselku..benar-benar maaf” itulah sejenjang kalimat supernya yang ia rangkai untuk membunuh dirinya sendiri.
“Duuakkk,,!!!” aku menendang kaki laki-laki itu dengan sekuat tenagaku. Seketika laki-laki itu menjerit kesakitan “AWww…!!!!” Nona kau kenapa?!, sebegitu marahnya dirimu padaku?? Aku kan sudah minta maaf,,” Nona…!! Laki-laki itu terus memanggilku yang sesegera mungkin enyah dari hadapannya. Namun, walaupun aku telah menendang kakinya itu, ia tetap saja dengan mudah menyusulku.
“Aww…” sambil menahan rasa sakit pada kakinya, ia menarik bahuku yang menyebabkan langkahku seketika berhenti. ”nona tunggu,,!”ia berkata sambil terengah-engah. ”APA..!!!” aku menjawab dengan ketus. Wajah laki-laki itu seketika berubah, dan dengan blak-blakan ia bertanya, “Lho..?. Nona tidak bisukah..??” bukannya Nona ini……..” Kata-katanya terhenti dan beberapa menit kemudian tersambung dengan jawaban atas kesalah pahaman ini. ”OLALA,,Maaf maaf nona, kau menendangku bukan karena aku menyuruhmu berbicara di telepon kan?? Tapi kerena di lift td ?? ” Ahahahahaha,,,” laki-laki itu tertawa lebar. ”Maaf nona, aku kira kau bisu,,” ia berkata sambil memegang perutnya menahan tawa. ”dan kau nona misya, kau menyangka aku pun bisu karena secarik kertas yang aku sodorkan di lift tadi bukan??” Ahahahaha….!!” Ia semakin lebar tertawa.
Melihat tawanya itu, aku bergegas pergi sebelum aku benar-benar membunuhnya, tapi…..
“Nona Misya !! tunggu tunggu,,!!” ia kembali menahan langkahku smbil tertawa. Kupalingkan wajahku dan kulihat wajahnya yang dengan bersungguh-sungguh menahan tawa. ”Apa..!!! kau ingin aku membunuhmu disini,,??!” tanyaku ketus. “Hmmppthh,,Maaf nona maaf, sepertinya kau ini sensitif sekali yah, aku hanya mau minta maaf,,” jawabnya tetap dalam keadaan menahan tawa. ”maafkan aku nona Misya, kita hanya salah paham disini,,”itulah klarifikasi yang ia lontarkan.
Aku menarik nafas,,dan…….
“yahhh,,baiklah..sekarang masalah diantara kita tidak ada lagi kan..?” Bisakah tuan yang sering memanggil saya nona sekaligus orang yang menuduh saya bisu ini memberi ijin saya untuk pergi,,? Saya rasa, saya sudah bisa pergi sekarang,,! Permisi !!” perkataan yang cukup panjang yang aku lontarkan hari ini, sambil menabrak tubuh laki-laki itu aku bergegas pergi, tapi tiba-tiba…..
“AWwww…AWwww..AWwww..” Wahai nona yang juga menuduh saya bisu dan tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya pada kaki mulus saya ini, hingga saya tidak bisa berjalan, dan mungkin saya akan jadi saingan suster ngesot yang nantinya mati bukan karena dibunuh seperti suster ngesot tapi terbunuh karena kecelakaan lalu lintas yang disebabkan saya tidak bisa menyeberang jalan gara-gara kaki saya memar dan……….”
“Tuhannn….” Aku menghela nafas panjang dan langsung menghampiri laki-laki yang terus-terusan mengoceh sehingga semua orang disana melihatku seakan menuduhku sebagai penjahatnya.
“Ayo…!” Ikut aku,,!”kutarik lengan laki-laki itu dengan penuh kasih sayang ala pembunuh berdarah dingin.
“Pelan-pelan nona,,kau mau membawaku kemana..?”Tanya laki-laki itu sambil menahan sakit. ”Bukankah kau ingin aku bertanggung jawab atas luka yang tak seberapa ini..?”tanyaku balik. ”ahhh baiklah baiklah, aku paham maksudmu itu, tapi bisakah pelan-pelan sedikit,,?” laki-laki itu terus membujukku agar tak terlalu kasar padanya. ”BODO,,!” jawabku seadanya. Laki-laki itu hanya tersenyum.
Sesampainya di parkiran.
“Mau kemana..?” tnyaku smbil mengambil helm yang ada di motorku. ”kemana apanya..?”jawab laki-laki itu mengesalkan. ”Ya, tujuanmu..!!”jawabku lagi sambil memukulkan helm ke perutnya. “AWwww, baiklah baiklah, Rumah Sakit.”jawabnya terpaksa. ” Ok,,!! tidak terlalu jauh, cepat naik..!!”perintahku pada laki-laki itu. ”kau ini wanita terkejam yang pernah ku temui,,”laki-laki itu berkata smbil tertawa kacil. ”Diam kau, kalau ingin aku antarkan dengan selamat..!!” jawabku ketus. ”ahahaha,,baiklah-baiklah nona bisu,,”seru laki-laki itu menggodaku. ”Duakkk….!!!” Kutendang lagi kaki laki-laki itu agar ia diam, tapi berhubung aku orangnya baik, kutendang kaki yang satunya lagi, bukan kaki yang memar karena tendangan ku tadi. ”AWww…!!! kejam sekali kau nona…” gerutu laki-laki itu. “hahaha rasakan,,”aku tertawa dalam hati.
Diperjalanan menuju rumah sakit laki-laki ini terus mengoceh, entah hal apa yang ia ributkan tersebut. Aku tak terlalu bisa mendengarnya karena helm yang kupakai, tapi tentu saja tak ada niat sedikitpun untuk tau apa yang ia ocehkan itu. Ia terus berkata hingga sesampainya kami di depan Rumah Sakit.
“Nona, terima kasih sudah mengantarku, hehe” ia berkata smbil tersenyum berlagak manis.
“jangan berpura-pura bisu lagi ya..”Ia mencoba menggodaku yang terus diam.
“Ya,! “ jawabku seadanya, dan langsung bergegas pergi meninggalkan laki-laki itu.
                Semenjak pertemuan dihari itu, entah mengapa, dan apakah ini hanya perasaanku, aku acap kali melihatnya dimana-mana, bahkan suatu hari Ia pernah berada di depan kosanku.
“Kk..k..kau,..!” teriakku kaget melihat laki-laki itu. “Kenapa bisa sampai rumahku..?!, kau menguntit ku ya…?!!” Tanya ku sekaligus menuduh.
“wahhh…Nona Bisu..!!! kenapa kau ada disini ?? ohh ini kosanmu yaa..?? Kebetulan sekali,,aku sedang haus,,bisa beri aku sedikit air es, atau jus juga boleh kalau ada, atau kau mau memberiku ice cream juga aku tidak menolak.”jawabnya tanpa basa-basi.
“k..kk..kau ini..!! sungguh tidak tau malu, kau fikir aku tidak tau apa yang kau lakukan akhir-akhir ini..? kau sering mengikutiku kan..? kenapa..? apa maumu sebenarnya..? bukan kah urusan kita telah selesai tuan yang suka memanggil saya Nona..?!” jawabku setengah menyindir.
“hehehe,,ketahuan ya..?? padahal aku sudah bersusah payah sembunyi-sembunyi lho,,”jawabnya polos.
“bodoh sekali laki-laki ini, sembunyi macam apa yang ia maksudkan,,setiap hari hampir 5 kali aku melihatnya.”ucapku dalam hati.
“Baiklah, aku tak mau berpanjang urusan denganmu, sekarang apa maumu..?” Tanya ku yang sudah tak tahan lagi melihat tingkah konyolnya.
“hmmm,,aku tidak mau apa-apa, hanya mau melihat dirimu lebih dekat,,”Ia menjawab tentu saja ia sertai dengan senyumnya. “Sebenarnya, kau orang yang menarik bagiku, pertemuan yang unik denganmu, membuatku terus tertawa mengingatnya..”Jelasnya lagi.
“Baiklah,,sudah selesai bicaranya tuan..?” silahkan pergi karena Anda salah orang.” aku mendorongnya keluar dan segera menutup pintu.
“haha, baiklah Nona Bisu, besok aku boleh main kesini lagi kan..?”teriaknya dari luar dan sekilas itu diluar menjadi hening kembali.
Keesokan harinya, dan keesokan keesokan hari lainnya, Ia terus-terusan mengikutiku, tiba-tiba muncul saat sedang sedih, dan Ia terus mencoba membuatku tertawa dengan banyak tingkahnya. Ia juga sering membantuku saat mengerjakan tugas-tugas kuliahku. Lama semakin lama, aku jadi terbiasa dengan kehadirannya, Aku tak lagi marah-marah jika melihat Ia bertingkah konyol, aku malah merasa kesepian jika tak adanya. Padahal, aku sama sekali tak pernah banyak bicara padanya, Ia terus mengoceh walau tak ada tanggapan dariku. Setiap hari Ia tak pernah absen mengunjungiku. Tak pernah Absen memamerkan senyumannya itu, tak pernah sekalipun aku melihatnya bersedih, selalu ada cerita menarik yang Ia tawarkan padaku, dalam sekejap Ia menjadi orang terdekatku dan entah mengapa, aku sepi tanpanya.
                Dua bulan lebih kami terus bersama, Aku tak tahu di sebut apa hubungan kami ini, lebih indah dari pacaran, dan lebih mengasyikan dari pertemanan. Sampai suatu hari, entah mengapa aku begitu menanti-nantikan kedatangannya, namun sialnya, Ia tak kunjung datang. Mungkin Ia sedang sibuk dengan kakeknya yang di rawat di rumah sakit. Ia terus-terusan beralasan kakeknya jika ingin pulang. Ia juga mengatakan Ia harus menemani kakeknya ketika malam tiba.
                Namun, tak disangka seminggu ini Ia sama sekali tak menemui atau menghubungiku, entah apa yang terjadi, namun aku tak pernah mengambil masalah ini menjadi fikiranku. Aku terus berusaha untuk tidak memikirkannya dan berusaha beranggapan biasa saja. Dari awal aku telah meyakinkan diriku, bahwa suatu saat Ia akan menghilang dan bosan sendiri, tebukti seperti sekarang ini, Seminggu lamanya Ia menghilang, tanpa kabar apa-apa, tanpa pamit, tanpa memikirkan perasaan khawatirku yang semakin hari semakin memuncak hingga akhirnya tanpa sadar aku……
“Permisi Sus,,apakah Anda tau dengan seseorang yang sering menjenguk kakeknya disini..?”kulontarkan pertanyaan seadanya pada suster penjaga itu.
“maaf, siapa namanya mbak..?” Tanya suster itu balik.
“Namanya……namanya….”kata-kataku terhenti. Masya Allah, bahkan namanyapun aku tak tahu..”bagaimana  ini..?”aku terus memutar otakku sampai ketika ada yang memanggilku.
“NONA…!!!” teriak orang itu dari jauh.
aku tersentak dan menoleh berharap kata-kata itu terucap darinya.
“Nona..! Nona..! Nona Misya kan..?” tampak seorang Suster berlari menuju kearahku.
“bagaimana Anda tau nama saya..?” tanyaku pada Suster itu ketika Ia sampai tepat di depanku.
Tanpa menjawab pertanyaanku Ia menarikku menuju ke sebuah taman.
“heiiii….!!!! Apa yang kau lakukan..?!!” teriak ku yang dipaksa ikut olehnya.
“duduk..!!!” perintahnya.. Aku pun duduk karena aku penasaran dengan orang ini.
Tiba-tiba Ia menatap wajahku.
“hmmm,,ternyata memang cantik, persis yang dikatakan.” Sedikit kasar, namun ingin selalu terkesan pendiam.” Begitu kata Suster itu setelah melihat wajahku.
“apa maksud Suster,,?”tanyaku semakin penasaran.
“Nona Bisu..!!” ucapnya lagi, yang semakin meyakinkan ku bahwa Ia ada hubungannya dengan laki-laki itu.
“heiii…!!! Apa yang kau ucapkan barusan, ?? dari mana kau tahu kata-kata itu..?”tanyaku setengah memaksa.
“baiklah..baiklah,,maaf telah membuatmu penasaran Nona  Misya. Terimalah ini.” Ia berhenti bicara dan menyodorkan sebuah kotak yang kukira itu adalah kotak obatnya.
“Apa ini ?” tanyaku bingung.
“Buka saja, maka kau akan tau semua jawabannya.”perempuan itu menjelaskan.
Perlahan kubuka dan kulihat satu persatu isi dari kotak itu, Aku melihat secarik photo yang ternyata itu adalah photoku, di belakang photo itu tertulis..”Misya, senyuman manis Nona Bisu.” Aku teringat photo yang ada di dompetku, aku membuka dompetku dan ternyata,,Hilang. Tentu saja sudah dipastikan photo ini adalah photo yang seharusnya ada di dompetku. Tiba-tiba suster tadi berbicara..”Masih bingung Nona..?” baca saja kertas yang ada di dalam itu..”Ia menunjuk kumpulan kertas dan satu persatu kubuka.
                “Sembilan September lalu…Wanita bernama Misya Analika telah menarik perhatianku, ia membuatku bisa tertawa di hari itu, dengan kata kunci “Bisu” kami menjalin sebuah kesalah pahaman atas kata itu, Aku bingung dengannya yang tak pernah tersenyum sedikitpun, padahal aku mati-matian mencari tau tentangnya hanya ingin melihat senyum manisnya, seperti yang ada di photo yang kuambil dari dompetnya yang hampir jatuh, sewaktu diperjalanan ia mengantarku ke rumah sakit. Senyum yang begitu manis, yang membuatku ingin melihatnya setiap hari, maka dari itu, aku selalu menemuinya untuk memastikan senyumannya itu. Hari-hariku berlalu dengan penuh tentangnya. Aku ingin selalu bersamanya, aku ingin terus bersamanya, hingga Ia benar-benar tersenyum untukku. Aku selalu berusaha agar aku bisa melihatnya tersenyum sebelum waktu itu datang. Mungkin Ia akan membaca ini setelah waktu itu datang, aku tak bermaksud membohongimu Misya, maaf aku pergi tanpa mengatakan apa-apa, maaf aku tak pernah memberitahumu, maaf.. karena aku memang pecundang yang hanya tak mau kau sedih dan iba kepadaku. Satu hal yang harus kau tau, kau disana tak sendiri, selalu ada aku disampingmu, aku tak pergi kemana-mana, hanya wujudku yang habis masa di bumi ini. Aku akan terus menemanimu dan akan terus berusaha agar kau mau tersenyum setiap harinya. Nona Bisu ku, Misya.
                Air mata ini semakin tak terbendung. Menyaksikan kebenaran yang benar-benar terlambat kuketahui, jari jemari ini gemetar untuk mengetahui lebih dalam isi kotak itu, dan tersisa satu lembar kertas yang sudah agak lusuh dan kotor.

Tertulis :
SIAPA NAMA NONA ?
MISYA
MAHASISWI?
YA
OOO MAU KE KAMPUS YA..?










Pahlawan SUPER

Alkisah di sebuah kingdom yang bernama “UNIB” terdapatlah 3 orang remaja wanita. Mereka sedikit berbeda dari teman-teman sejawat lainnya. Sejak kecil mereka suka menyelamatkan apa saja yang menurut mereka perlu pertolongan, termasuk makanan yang jatuh dijalanpun, mereka selamatkan di dalam perut. Tanpa sepengetahuan mereka, di balik sifat mereka yang suka menolong, ternyata sewaktu kecil orang tua mereka telah mendaftarkan mereka di daftar anak yang harus menjadi pahlawan super. Disinilah kisah mereka di mulai.
                Molen, adalah remaja(baca : anak) berusia 18 tahun memiliki fikiran yang sangat halus bak tissue bayi, ia sangat suka makan pisang molen, maka di berilah nama oleh kedua orang tuanya “MOLEN”. Saat mencium aroma molen, ia akan langsung memburunya. Ia termasuk salah satu pahlawan kita. Tentu saja dia belum menyadari kekuatan supernya, sampai pada suatu ketika.
                Di siang yang terik.
“Krukk..krukk…”bunyi perut molen.
“uhh…lapar”seru molen berbisik.
tiba-tiba Ia mencium bau pisang molen yg lagi di goreng.
“whusssss…” seketika molen melesat menuju bau-bauan itu.
                sesampainya di tempat bau-bauan.
“Mau beli mbak?” kata mamang jualan yg namanya di samarkan.
“5000 ya mang.” Seru molen mantap.
“okeh mbak”jawab mamang jualan yg namanya masih di samarkan.
setelah beberapa saat “nih mbak, uang pas aja”kata mamang jualan yg namanya lagi lagi disamarkan.
Molen pun segera merogoh kocek, dan beberapa saat kemudian, Molen ternyata tidak menemukan kantong di baju dan celana yg Ia kenakan. Maka otomatis Ia juga tidak mempunyai uang. Setelah sejenak berfikir, akhirnya Ia menemukan cara yg sangat sangat efisien untuk menyelesaikan permasalahan hidupnya kali ini, dengan menarik nafas panjang, dan mengucapkan basmalah, Ia berbisik kepada sang mamang, “Maaf mang, ngutang duluuu..” bisik molen sambil lari teribit-ribit. Mamang jualan pun geram dan seketika itu mengutuk Molen, “ dasar maling Molen, kalau kau tidak punya uang, sebaiknya minta saja tadi” *lho?* tanpa basa-basi mamang jualanmengucapkan kata-kata “Gonceng Molen” dan Molen pun membalasnya “Gonceng Kaba” sambil tertawa merayakan keberhasilannya kabur. Tanpa Molen sadari, kejadian barusan itu telah membangkitkan jiwa kepahlawanannya yg telah lama terpendam, dengan kata sandi “Gonceng ceng Gonceng” maka Molen berubah menjadi “Molenwoman”.
                Dihari yang sama di tempat yg berbeda.
                Tri. Adalah remaja cewek yang wajahnya lebih cocok di bilang ganteng daripada cantik, karena mirip artis terkenal (Randy Pangalila). Bertubuh Jangkung, berkulit eksotis, dan berwajah ganteng.Ia sangat menyukai hal-hal yg berbau 3, mulai dari kartu perdana yang ia pakai “kartu 3” sampai film kesukaannya “3 idiot”.Hobbynya adalah membagikan tanda tangan nya kepada seluruh umat di bumi ini, dengan PD nya Ia berkata “silahkan simpan tanda tanganku, ntar takut nggak kebagian”. Dengan berbekal kePDan, Ia tak jemu jemu terus membagikan tanda tangannya, hingga suatu hari.
“Nih tanda tanganku, disimpan yah” Ia memberikan tanda tangan itu kepada teman sebangkunya yg namanya di samarkan.
“apaan nih?” tanya teman sebangkunya yg namanya di samarkan.
“itu tanda tangan aku, sebaiknya disimpen deh, ntar nggak kebagian hehe”jawab tri dengan bangganya.
teman sebangkunya yg namanya di samarkan itu bingung, setelah berfikir agak lama, teman sebangkunya yg namanya di samarkan itupun mengambil keputusan yang samgat bisa dibilang sangat tepat. Dengan muka polos dan tak berdosa, teman sebangkunya yg namanya di samarkan itu merobek kertas berisi tanda tangan Tri tepat di depan hidung Tri yang pesek. Tri pun sangat sangat terkejut, Ia merasa di injak injak, hatinya hancur seketika. Ia pun kemudian nangis meraung-raung dengan air mata yang berderai derai. Perlahan air mata itu pun menggenang di kedua telapak tangannya, dan muncullah tanda-tanda kepahlawanannya “angka 3” telah menyembul di kedua telapak tangannya. Dan seketika itu pula hadir seekor lagi pahlawan kita.
                Masih di hari yang sama di tempat berbeda.
                Yulia, sebut saja tuyul, ah tidak ! sebut saja ratu ular,hmm atau bisa juga anda menyebutnya sebagai anak Autis, memiliki kepribadian yang unik. Kenapa di katakan unik, karena Ia memiliki sifat yang unik pula. Seperti ia tidak suka di pukuli, nangis kalo di cubit, dan Ia punya kebiasaan aneh lainnya yang sulit di jelaskan oleh kata-kata. Ia mempunyai rahasia yang sangat sangat rahasia, rahasia itu adalah, Ia suka mencari-cari tau segala hal tentang ular, dan akhir-akhir ini, Ia juga diam-diam mulai mengembangkan bakat Autisnya. Berbekal naluri Autisnya yang selalu ingin tau, tentu saja rasa ingin tau tentang ular, Ia memutuskan untuk terjun ke jurang di bawah Jembatan, sebut saja Jembatan Hai pensku (jembatan yang menghubungkan Gedung UPT. Perpus Dekanat dan GSG Gb3). Saat Ia berhasil berdiri di tengah tengah lembah yg diduga banyak ular, Ia mulai mencari-cari sebuah ular untuk di teliti lebih lanjut. Sampai akhirnya ia menemukan ular nan cantik jelita yang berwarna emas kerlap kerlip. Sejenak Yulia si tuyul ular itu terpesona akan kemolekan ular itu, dan tanpa Ia duga-duga, ular itu mendekatinya perlahan-lahan dan secara cantik pula, gigi gigi ular cantik nan jelita itu telah menancap di kaki Yulia. Sentak Yulia menangis meraung-raung, namun sialnya, di lembah jurang itu, hanya Yulia seorang yg berani memasukinya. Hingga akhirnya Ia pingsang dan mendapati dirinya telah berbaring di sebuah tempat.
                Di sebuah tempat yang entah dimana.
Yulia si tuyul ular terbangun. “ dimana saya?, saya dimana?” Yulia panik. “where I am, where, where where, where I aaaammmmmm !!!!!?” Yulia menjerit tak terkendali, tiba-tiba…
“plakkk” sebuah tamparan mendarat di pipi Yulia, “adayyyy !!, siapa kau berani menamparku?”teriak Yulia sedikit marah. Tiba-tiba dari kepulan asap tebal muncullah sesosong makhluk bertopeng spongebob. Dengan tubuh yang gagah, dan menawan. Ia perlahan mendekati Yulia. Kita sebut saja namanya dengan “Master Pekok”.
“Uhuk uhuk uhuk”…orang itu sedikit batuk karena asap tebal.
“Kenapa anda terlambat saudari Yulia?”kata master pekok
“macet om” jawab Yulia setengah main-main.
“macet? Kamu kira ini Jakarta? Hah?Ini Bengkulu, gak ada yg namanya macet-macet, ngerti itu?”seru master pekok.
“I I I Iya” jawab yulia terbata-bata
“mulai besok, saya tidak mau kamu terlambat, dasar VIRUS”kata master pekok.
“anu..omm ehh pak, anda siapa yah? Dan saya ini dimana?”tanya Yulia yg masih bingung.
“huahahahahahha…kamu belum tau toh?”tanya master pekok sambil tertawa lebar.
“baiklah, baiklah, akan saya jelaskan. Kamu, saya dan mereka (sambil menunjuk kearah 2 orang yg sedari tadi berdiri, dan itu ternyata adlah Molen dan Tri) sekarang ini berada di sebuah tempat yang bernama “markas 27”, kalian tau kenapa kalian di bawa kesini?”tanya master pekok.
mereka bertiga pun menggeleng serentak dari kiri kekanan kiri kanan begitu seterusnya ampe kiamat.
“itu karena kalian telah menjelma menjadi sosok pahlawan super,  hwahahahahha.”jawab master pekok.
“hah? Pahlawan super?” jawab mereka kembali serentak.
“ya ! pahlawan yang akan membasi kejahatan”seru master pekok.
mereka bertiga pun akhirnya paham, dan pada saat itu mereka di beri tanda pahlawan super dengan lambang dan keunikan masing-masing. Molenwoman, diberi cincin bergambar pisang molen dan akan berubah jika mngucapkan kata “Gonceng ceng Gonceng”, TriCat di beri gelang penuh tanda tangannya sendiri dan akan berubah dengan menggoreskan tanda tangan di manapun ia bisa, dan YuliaSnake Girl, diberi lambang ular di dahinya, dan akan berubah jika menjulurkan lidahnya sekitaran 3 meter.
“baiklah baiklah, cukup waktu kalian untuk mengagumi diri sendiri, sekrang saya akan memberi tahukan kalian misi pertama kalian.”kata master pekok sambil membuka lembaran yang ia bawa.
“lihat ini, ini adalah foto ruko saya yang sudah saya jual, dan ini, adalah foto kebun karet saya”kata master pekok bangga. Mereka bertiga secara bersamaan yg kesekian kalinya, BINGUNG.
“maksud master?” tanya Molenwoman. “Pekok !, itu tadi saya Cuma mau pamer bego” jawab master pekok jelas. “ohhhh..”jawab mereka, kali ini tidak serempak, hanya nyaris serempak.
“misi kalian adalah, menghentikan kejahatan yang di timbulkan oleh musuh bebuyutan kita, siapakah orang itu? Ia adalah manusia yang sangat membahayakan mahasiwa PAUD di era globalisasi ini. Saat mendengar namanya, telinga kalian akan berdenging, jantung kalian berhenti berdetak, ulu hati kalian akan sakit dan mata kalian serasa buta !!” jelas master pekok.
Ia adalah “MBAK JENG NINA”
19 November 2012 pukul 12.00, lokasi Gedung Kuliah Bersama 3 ruang 22.
 Misi : menghancurkan kejahatan Mbak Jeng Nina.
                Para pahlawan kita (Molenwoman, TriCat, dan Yuliasnake Girl) menyamar menjadi mahasiswi PAUD semester 1 untuk kelas B, demi menjalankan misi rahasia mereka. Saat itu, Mbak Jeng Nina menyamar menjadi dosen, dan kemudian mulai mengabsen peserta didiknya. Saat sedang mengabsen, terlihat 2 orang mahasiswa yg sedang asyik mengobrol. Tiba-tiba dengan segenap kekuatan magisnya mereka terkena semprotan maha dahsyat dari Mbak Jeng Nina. Mbak Jeng Nina terkenal dengan kekuatannya yang bisa membuat orang mengantuk hanya dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya. Aksi ini kemudian dilihat oleh para pahlawan super kita, ternyata Mbak Jeng Nina lebih membahayakan dari apa yg di desskripsikan oleh Master Pekok. Sesaat setelah mengabsen, Mbak Jeng Nina menerima SMS, sepertinya itu SMS dari selingkuhannya yg juga merupakan kawanan penjahat milenium. Mungkin sebentar lagi aksi kejahatan mereka akan dilaksanakan, maka dengan segera pahlawan super kita berubah.
“Gonceng ceng gonceng” seru Molenwoman
“sret sret sret”TriCat mulai menulis tanda tngannya
“wlerererre wlerrerrer”Yuliasnake Girl menjulurkan lidahnya
Maka mereka pun berubah menjadi trio pahlawan super.
“MBAK JENG NINA, hentikan segera kejahatanmu, jika tidak, kau akan kami adukan kesuamimu atas perselingkuhanmu.”teriak Molenwoman.
“Jangan kau ganggu ketenangan mahasiwa mahasiswi ini Mbak Jeng Nina”Teriak TriCat.
“HAHAHAHAHA… rupanya kalian sudah muncul pahlawan super, aku telah menantikan saat saat ini sejak lama” seru Mbak Jeng Nina.
“hentikan omong kosongmu wanita mengerikan”teriak Yuliasnake Girl sambil mengerluarkan ribuan ular untuk menyerang Mbak Jeng Nina. Namun ternyata, Mbak Jeng Nina tau kelemahan YuliaSnake Girl, Ia tau kalo YuliaSnake Girl mengidap Autis, dengan segera, Mbak Jeng Nina memberikan ribuan balon kearah YuliasnakeGirl, dan ternyata pahlawan super kita berubah menjadi anak Autis yang baru mendapatkan mainan yang diinginkannya.
                Melihat hal ini, TriCat segera mengambil tindakan, Ia mulai menyebarkan tanda tangannya untuk mengumpulkan pasukan kecoa dari setiap sudut ruangan, namun ternyata Mbak Jeng Nina juga tau kelemahan pahlawan super kita satu ini, Ia sangat rentan dengan yang namnya GALAU, sekejap Mbak Jeng Nina menyanyikan lagu-lagu galau edisi terbaru, sambil memaparkan poto poto mantannya TriCat. Akhirnya, TriCat lemas, dan tak kuasa menahan air matanya, Ia pun mulai menangis dan ikut terhanyut dalam alunan lagu dari playlist galau Mbak Jeng Nina.
                Kini tinggal satu harapan kita, Molenwoman. Dengan sisa sia pisang Molennya, Ia melemparkan ribuan bahkan puluhan ribu stok pisang molennya kearah Mbak Jeng Nina. Namun sekali sayang, Mbak Jeng Nina mengetahui kelemahan Molenwoman. Dengan kepintarannya yang disalurkan dari mbah google, ia memperoleh informasi, bahwa Molenwoman baru saja menuduh suaminya selingkuh, dengan informasi ini, Mbak jeng Nina kemudian mengumpulkan berbagai poto poto mesra suami dari molenwoman, dan seketika setelah melihat semua bukti perselingkuhan itu, Ia langsung menghubungi suaminya di planet Mars. Dan mereka mengalami pertengkaran hebat.
                Dunia seketika kacau, pahlawan super telah kalah oleh masing-masing kelemahannya, sampai ketika bisikan master pekok datang dari masing masing alat komunikasi mereka (baca :walkie talkie).
“wahai kalian pahlwan pahlawan super yang pekok, bangun, dan sadarlah kalian, jangan mudah terpengaruh oleh ilusi Mbak Jeng Nina. Apa kalian lupa janji dan misi kalian datang kesini?”seru master pekok keras (karena make toa bude nasi goreng GB3).
                Ketiga pahlawan super pun tersentak sadar, dan kekuatan mereka serasa kembali. Mereka bangkin dari keterpurukan dan mereka akhirnya BERSATU !!!!
                “Dengan kekuatan bulan, dan dengan di dorong oleh keinginan luhur, kami akan menghukummu”teriak ketiga pahlawan super sambil mengambil HP untuk menghubungi suami Mbak Jeng Nina.
“JANGANNNNN……………..!!!!!!!!!!!!!” teriak Mbak Jeng Nina sambil mencoba merebut HP yg ada di tangan TriCat. Namun sayang, aksi itu di halangi oleh ular yg di keluarkan oleh Yuliasnake Girl dan pisan molen sisa perjuangannya Molenwoman. Dan akhirnya….
TriCat :“Halo, ini suaminya Mbak Jeng Nina?”
SuamiMbakJengNina (SMJN) : “iya betul, ini siapa?”
TriCat : “maaf mengganggu pak, saya hanya mau memberitahukan bahwa Istri anda telah berselingkuh di belakang anda.”
SMJN :”benarkah? Hmmm, baiklah, sebenarnya sya sudah menduganya sejak lama, hanya saja bukti yang saya peroleh belum cukup, sampai pada akhirnya anda memberi tahu saya.”
TriCat : “maaf pak, tapi kami harus memberitahukan kabar nista ini”
SMJN :”iya, tidak mengapa, apakah anda bersama istri saya sekarang ini? Jika iya, saya akan kesana sekarang untuk menjemputnya”
TriCat :”iya pak, istri bapak, aman bersama kami, kami sekarang ada di GB3 Ruang 22 pak”
SMJN :”baiklah, saya kesana sekarang”
“TIDAAAAKKKK…..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Mbak Jeng Nina.
“HaHaHaHa..semua sudah terlambat !”ucap Yuliasnake Girl.
Sesaat kemudian, hadir lah sesosok makhluk yang di tunggu tunggu di ruangan itu.
“SUAMIKU…!!” kata Mbak Jeng Nina.
“Hah?!, Master Pekok?!” ucap ketiga pahlawan super bersamaan.
“Kenapa kau ada disini?” Tanya Molenwoman
Tiba-tiba Mbak Jeng Nina berlutut di kaki Master Pekok.
“Suamiku, maafkan daku, aku telah dibutakan oleh kegantengan Limun, aku telah berdosa kepadamu suamiku”isak Mbak Jeng Nina sambil memohon di kaki sang suami.
“Kenapa kau tega mengkhianatiku Istriku?, padahal kau tau, betapa kau menyayangimu, lebih dari yang kau tau”kata sang suami sambil menahan air mata.
“maafkan aku suamiku, aku janji tidak akan melakukan perbuatan nista itu lagi !, demi nama CINTA ! aku bersumpah di bawah lindungan kakkimu”seru Mbak Jeng Nina memohon.
“baiklah !, aku beri kau satu kesempatan lagi, tapi jika kau melanggarnya, aku harap kita bercerai, dan kau segera mengembalikan mas kawin yang aku berikan dulu.”jawab Suaminya tegas.
“Suamikuuuu,,, “seru Mbak Jeng Nina sambil berdiri dan memeluk suaminya.
“Istrikuuuuu,,,”jawab suaminya si Master Pekok.
Ketiga pahlawan super kita hanya bengong melihat apa yang barusan saja terjadi, ternyata Master Pekok yang selama ini menjadi guru besar mereka, yang selama ini membimbing mereka, dan yang selama ini selalu memberikan semangat kepada mereka, adalah Suami Mbak Jeng Nina.Dengan sangat menyesal, mereka hanya mampu ikut serta menitikkan air mata atas kejadian yang mengharu biru ini. Dan merekapun ikut berpelukan dengan mengucapkan kalimat “PEKOK”.
=TAMAT=

 
               


               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar